Nasib Memprihatinkan Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte, Dipenjara Bareng Penjahat yang Ditangkapnya

Irjen Napoleon Bonaparte mengaku dikorbankan, dengan dugaan terkait bursa calon Kapolri dan menutupi kasus pindana yang lebih besar.

Editor: Kisdiantoro
ist
Irjen Pol Drs. Napoleon Bonaparte MSi kini dipenjara terkait kasus korupsi penghapusan red notice buron Djoko Djandra. 

Polisi jenderal bintang dua, Irjen Napoleon Bonaparte, blak-blakan soal kasus yang membuatnya kini dipenjara.

Irjen Napoleon Bonaparte mengaku dikorbankan, dengan dugaan terkait bursa calon Kapolri pengganti Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz dan menutupi kasus pidana yang besar.

Tersangka penerima suap kasus Djoko Tjandra ini dipenjara bersama penjahat narkoba dan tersangka yang ditangkapnya.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Ini Bikin Polisi Kewalahan, Hampir Setiap Hari Dilaporkan Karena Mencuri

Baca juga: Perempuan Bertato Skak Mat Nyinyiran Nikita Mirzani kepada Habib Rizieq, Sebut Nyai Pembuat Onar

//

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Irjen Napoleon Bonaparte mendekam di rutan yang sama dengan tersangka kasus pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa.

Saat berstatus buron, Maria ditangkap oleh Napoleon pada Juli 2020. Ketika itu, Napoleon menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri.

"Saya ditempatkan di sini, bersama dengan penjahat narkoba, koruptor, bahkan bersama dengan orang yang saya tangkap bulan Juni lalu di Serbia, Maria Pauline Lumowa," ucap Napoleon dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono.

"Jeruji di sini tidak akan memakan badan dan mental saya," sambungnya.

Napoleon merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi terkait penghapusan red notice atas nama Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra.

Ia didakwa menerima uang dari Djoko Tjandra sebesar 200.000 dollar Singapura dan 270.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 6,1 miliar.

Napoleon justru menilai tuduhan tersebut adalah sebuah rekayasa.

"Itu tuduhan rekayasa yang dibuat oleh Tommy Sumardi (terdakwa lain dalam kasus ini). Tugas dialah yang harus membuktikan apa itu benar. Mari kita lihat di pengadilan, apa buktinya," tutur dia.

Jenderal bintang dua itu pun mengendus adanya keganjilan dalam kasus yang menjeratnya. Ia mengaku tidak mengenal Tommy Sumardi secara pribadi.

Napoleon mempertanyakan mengapa ada orang yang mau mengorbankan diri sendiri untuk masuk penjara demi menjatuhkan dirinya.

"Dari situ saja itu sudah tercium. Ia bukan orang yang dirugikan. Pasti kan ada dalangnya. Ada kepentingan yang lebih besar daripada saya," ujar dia.

Baca juga: Curhat Jenderal Polisi Bintang 2, Irjen Napoleon Merasa Dikorbankan, Terkait Bursa Calon Kapolri

Baca juga: Lagu Peterpan Masa Lalu Tertinggal Dirilis Ulang, Ini Lirik dan Chord Lagunya dari NOAH

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved