Cegah Covid bagi Kaum Lansia, 5 Dosen UBK Beri Edukasi dan Pelatihan Jaga Kesehatan di Rancanumpang

Inggrid Dirgahayu: berdasarkan identifikasi yang dilakukannya pihaknya di RW 01 Rancanumpang, ditemukan banyak lansia yang alami gangguan kesehatan

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Penyerahan bantuan alat tensimeter digital dan thermogun dari para dosen UBK kepada perwakilan kader Posbindu Tulip, dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat di RW 01, Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Terhentinya rutinitas aktivitas layanan kesehatan bagi para lansia di Pos Binaan Terpadu (Posbindu) sejak awal pandemi sembilan bulan lalu, membuat para lansia di Jalan Cimincrang, RW 01 Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage keluhkan berbagai gangguan kesehatan.

Penghentian sementara aktivitas layanan Posbindu tersebut pun membuat dilema para pegiat kesehatan masyarakat, di satu sisi masyarakat kelompok lansia membutuhkan bimbingan guna memastikan kesehatannya.

Namun, sisi lainnya, kebijakan pemerintah ini sebagai upaya pencegahan paparan Covid-19 bagi para lansia. Terlebih berdasarkan data WHO, masyarakat kelompok usia lansia menjadi salah satu golongan yang sangat rentan terpapar covid-19, dengan resiko tingkat kematian 70 persen bagi lansia di atas usia 60 tahun.

Baca juga: Cegah Covid-19, Dosen UBK Bandung Fasilitasi Warga Cisaranten Kulon Konsultasi Kesehatan Daring 

Baca juga: Sosok Polisi Sakti di Indonesia, Tetap Bertahan Meski Dihujani 12 Peluru, Ungkap Kasus-kasus Gede

Mengantisipasi hal tersebut, lima orang dosen Universitas Bhakti Kencana (UBK) melalui kolaborasi program studi diploma tiga (D-3) dan sarjana (S-1) antar Fakultas Keperawatan dan Fakultas Ilmu Kesehatan, menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk Lansia Sehat pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Para dosen yang meliputi, Inggrid Dirgahayu, S.Kp.,M.KM, Sri Wulan Megawati, S.Kep.,Ners., M.Kep, Susan Irawan Rifai, S.Kep., Ners. MAN, Antri Ariani, S.ST. M.Kes, Imam Abidin, S.Kep., Ners, dan Anggi Jamiyati S.Kep.,Ners tersebut, sejak dua bulan lalu memberikan edukasi, sosialisasi, dan simulasi pemberian layanan kesehatan bagi lansia di masa AKB, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Ketua kegiatan pengabdian masyarakat, Inggrid Dirgahayu menjelaskannya, berdasarkan observasi dan identifikasi yang dilakukannya pihaknya di RW 01 Rancanumpang, ditemukan banyak lansia yang mengalami gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes melitus, jantung, dan gangguan imunologis lainnya yang dapat menjadi faktor resiko penyakit penyerta dan rawan terpapar covid-19.

"Selain itu, kami pun menemukan kebiasaan buruk bagi kesehatan dari para lansia itu diantaranya, merokok dan minum kopi bergelas - gelas yang melebihi batas ketentuan yang diperbolehkan dalam sehari.
Maka dari itu, kami pilih lokasi ini sebagai kegiatan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada para lansia dan anggota keluarganya, serta para kader baru Posbindu Tulip di wilayah Rancanumpang," ujarnya saat ditemui di sela kegiatan pengabdian masyarakat di RW 01, Rancanumpang, Senin (23/11/2020).

Selain itu, dari hasil penelusurannya, karena terhentinya pelayanan Posbindu, maka para lansia cukup kesulitan dalam mengakses fasilitas layanan kesehatan saat munculnya gangguan kesehatan tersebut, seiring diberlakukannya aturan pembatasan pemberian layanan kesehatan di Puskesmas.

"Seperti halnya saat Iduladha beberapa bulan lalu, dimana banyak lansia yang mengalami gangguan hipertensi tapi bingung mau memeriksakan kondisinya kemana, bahkan untuk sekedar memeriksakan tensi (tekanan darah) saja mereka khawatir untuk ke Puskesmas, karena adanya pembatasan pasien selama AKB ini. Apalagi, jumlah lansia RW 01 Kelurahan Rancanumpang relatif cukup banyak, dimana terdapat 60 orang lansia di atas usia 60 tahun dari total populasi 752 warga yang berdomisili di kawasan itu," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Putuskan UMK 2021 Kota Sukabumi Tidak Naik, Buruh Tanggapi Begini

Baca juga: Cuti Bersama Akhir Tahun ditunda?, Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Kata Epidemiolog Soal Kasus Liburan

Inggrid menuturkan, target sasaran dari edukasi dan pelatihan ini, disamping menyegarkan kembali pemahaman dan mempersiapkan diri para kader Posbindu, dengan sumber acuan Kemenkes terkait Pelaksanaan Posbindu di masa pandemi, seperti, pemilihan lokasi dan peserta, menerapkan pembatasan jarak, selalu menggunakan alat pelindung diri dalam memberikan layanan kesehatan bagi para lansia.

Serta turut menjadi pioneer untuk menerapkan budaya PHBS (pola hidup bersih dan sehat) di lingkungan masyarakatnya.

Dengan demikian, saat pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait diperbolehkannya kembali akses layanan kesehatan masyarakat, para kader tersebut, telah siap dalam memberikan pelayanan bagi para lansia di Posbindu.

Selain itu, pihaknya pun memberikan edukasi dan pelatihan guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan para lansia untuk dapat mengontrol mandiri, agar penyakit hipertensi tidak kerap muncul dan mengurangi tingkat stres, sehingga dengan demikian sirkulasi darah pun lebih stabil melalui pemberian terapi sederhana bernama emotional freedom technique (EFT).

"Selain memberikan edukasi dan pelatihan, kami pun memberikan seperangkat alat tensimeter digital dan thermo gun termasuk pelatihan penggunaan alat tersebut kepada para kader Posbindu Tulip. Sehingga, saat pemerintah kembali perbolehkan untuk pelayanan kesehatan kembali digelar, mereka (kader) dapat memeriksakan kondisi tensinya warganya sendiri, sebelum mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas. Bahkan, karena sangat mudah, maka siapapun yang tidak memiliki kompetensi tenaga kesehatan pun bisa melakukannya," ujar Inggrid.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved