Kisah Hidup Caswara Bak Cerita Sinetron, Happy Ending Berkat Bantuan Tulus dan Tuntas Dedi Mulyadi
Kisah hidup Caswara, bocah berusia 10 tahun yang hidup sendiri di satu saung di tengah rawa dan semak belukar di Purwakarta
TRIBUNJABAR.ID - Kisah hidup Caswara, bocah berusia 10 tahun yang hidup sendiri di satu saung di tengah rawa dan semak belukar di Purwakarta, mengharu biru warganet dalam tiga pekan terakhir ini.
Caswara ditemukan oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat tengah memulung di satu pinggir jalan di Purwakarta pada Selasa 10 November 2020 pukul 00.30, lewat tengah malam.
Kisah hidup Caswara kemudian menggelinding. Setelah diketahui sehari-hari hidup sendiri di satu saung dan bekerja sebagai pemulung, kemudian terungkap tentang siapa ayah dan ibunya.
Meski identitas ayahnya sudah diketahui yakni bernama Pak Kantong asal Kabupaten Subang, hingga kini sang ayah belum ditemukan.
Berbeda dengan ayahnya, sang ibu berhasil ditemukan dan diketahui tinggal di satu tempat di Kabupaten Subang. Ibunya sudah menikah lagi dengan pria lain.
Cerita terus mengharu biru karena berkat bantuan tulus dan tuntas dari Dedi Mulyadi, Caswara kini mulai bersekolah di SD Kahuripan Padjadjaran, satu sekolah berbasis kultur dan life skill.
Tak hanya baca tulis, di sekolah ini Caswara juga belajar menari, memberi makan ikan, hingga berwudlu. Berangkat ke sekolahnya pun berjalan kaki.
Tak hanya menyekolahkan Caswara, Dedi Mulyadi juga mengangkat Caswara sebagai anak angkatnya. Caswara pun resmi jadi adik angkat Maula Akbar, anak pertama Dedi Mulyadi.
Semua kebutuhan hidup Caswara dipenuhi oleh Dedi Mulyadi. Caswara pun diharapkan menjadi orang sukses dikemudian hari.
Selain mengangkat hidup Caswara, Dedi Mulyadi juga mengangkat hidup keluarga Caswara.
Keluarga Caswara diberikan rumah kontrakan yang layak tinggal. Sebelumnya mereka mengontrak rumah yang tidak layak huni.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga merekomendasikan ayah tiri Caswara untuk bekerja di Dinas Kebersihan sebagai penyapu jalan.
"Selama ini kan ayah tirinya itu berprofesi sebagai pemulung, nanti dia akan bekerja sebagai penyapu jalan sehingga setiap bulan bisa mendapatkan gaji untuk biaya hidup keluarganya," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Surat Suara Pilkada Pangandaran yang Rusak Akan Dibakar

Bocah Ini Hidup Sendiri di Saung di Tengah Rawa dan Semak Belukar, tapi Tubuh dan Pakaiannya Bersih
Waktu menunjukkan pukul 00.30 dinihari. Suasana lewat tengah malam di pinggiran kampung di Purwakarta, Jawa Barat itu gelap gulita.