Gara-gara Rilis Balada Semburan Naga, The Panturas Jalani Persidangan di DCDC Pengadilan Musik
Di tengah pandemi The Panturas terus berkarya. Ini yang membuat mereka harus berurusan dengan dua jaksa di DCDC Pengadilan Musik.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gara-gara mengeluarkan single di tengah pandemi Covid-19, band The Panturas dibawa ke pengadilan.
Saat pandemi corona mendera, The Panturas tetap berkarya. Tepat tanggal 13 November ini, mereka mengeluarkan single Balada Semburan Naga.
Kamis (12/11/2020), The Panturas diadili dalam DCDC Pengadilan Musik edisi 43 yang digelar di Kafe Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung.
Baca juga: Injak Kap dan Tendang Spion Lamborghini Gallardo, 2 Pria di Bandung Dituntut Dua Bulan Penjara
Baca juga: Terungkap Sosok yang Memfoto Akbar Pemulung Mengaji di Braga, Ini Cerita di Balik Foto Fenomenal Itu
The Panturas harus mempertanggungjawabkan ide dan karya mereka di depan jaksa penuntut dan penonton yang menyaksikan DCDC Pengadilan Musik secara virtual.
Jaksa Budi Dalton awalnya bertanya ihwal nama The Panturas yang didirikan di Jatinangor tahun 2015.

The Panturas sendiri beranggotakan Kuya (drum), Abyan Zaki (vokal, gitar), Rizal Tauftk (gitar}, dan Bagus Patrias alias Gogon (bas).
Abyan menjawab bahwa The Panturas terinspirasi dari nama band dedengkot rock selancar asal Amerika The Ventures namun diplesetkan oleh lidah lokal mereka menjadi The Panturas.
"Nama ‘pantura’ juga identik dengan nama kawasan pantai utara alias pantura," kata Abyan.
The Panturas sendiri mengusung rock selancar kontemporer. Ini juga dipertanyakan oleh Budi Dalton yang mengatakan jika di Bandung tak ada pantai.
Gogon menimpali, justru mereka menciptakan pantai sendiri dengan musik yang dimainkannya. "Dengan surf rock sendiri, (main musik) ngebut bisa, nyantei juga bisa," ucapnya.
Sementara Pidi Baiq mempertanyakan rencana perilisan singel terbaru mereka yang akan dirilis pada 13 November ini.
"Mengapa di masa pandemi yang sulit ini masih bisa berkarya dan merilis single?" tanya Pidi.
Gogon menjawab ini merupakan jawaban dari pertanyaan yang sering menghampiri The Panturas. Mereka dituding lebih sibuk jualan marchendise ketimbang berkarya di masa pandemi seperti ini.
Ia menambahkan, meski pandemi melanda Tanah Air, namun mereka tak akan pernah berhenti untuk berkarya.
Menjalani sidang di DCDC Pengadilan Musik yang dipimpin Hakim Man Jasad dengan Panitera Eddi Brokoli, The Panturas didampingi oleh penasehat hukum Ruly Pasar Cikapundung dan Yoga PHB.