Covid-19, Ada Istilah Pandemi dan Kini Muncul Istilah Sindemi, Apa Sih Sindemi?

Melihat kondisi Covid-19 saat ini, semestinya bukan dianggap sebagai pandemi, melainkan sebagai "sindemi"

Editor: Siti Fatimah
tribunjabar/handika rahman
ilustrasi 

Sehingga semua faktor ini bersinergi membuat perburukan pengendalian pandemi satu negara," imbuhnya.

Dilansir dari The Lancet, 22 Oktober 2020, Emily Mendenhall, dari Science, Technology, and International Affairs Program, Edmund A Walsh School of Foreign Service, Georgetown University, mengatakan bahwa kondisi sindemi tidak bisa digeneralisir secara global.

Dia menyebut ada konteks yang berbeda dalam penanganan pandemi di setiap negara, sehingga tidak semua negara bisa dikatakan mengalami sindemi Covid-19.

Mendenhall memaparkan, Amerika Serikat bisa disebut mengalami sindemi berkat berbagai faktor, seperti kebijakan dari pemerintah, dan rasialisme yang mengakar secara sistemik.

Hal itu menurutnya mendorong angka kematian dan penularan Covid-19 di AS menjadi tinggi.

Di sisi lain, Medenhall menyebut, kondisi sindemi tidak bisa dikatakan terjadi di Selandia Baru.

Karena berkat kebijakan penanganan yang tepat, Selandia Baru berhasil merespon krisis Covid-19 dengan baik.

Baca juga: Pemkot Bandung Belum Berikan Ijin Tempat Hiburan dibuka, Ini Alasannya

Bagaimana dengan Indonesia?

Dicky juga menyetujui pendapat yang dikemukakan oleh Medenhall.

Menurutnya, sindemi melibatkan banyak faktor yang ada di suatu negara, sehingga tidak bisa disamakan dengan negara lain.

"Kalau negara seperti Selandia Baru atau Australia, yang penyakit lainnya cenderung terkendali, maka sinergitas itu tidak terpenuhi," kata Dicky.

Namun, Dicky mengungkapkan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tepat untuk disebut sebagai sindemi. "Kalau Indonesia sudah pas.

Misal sindemi Covid-19 pada anak. Infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia memang secara angka belum terlalu kelihatan, karena rendahnya cakupan tes pada anak," ujar Dicky.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal di Majalengka, Saat Pemakaman Ini yang dilakukan Warga

"Tapi kalau dibandingkan dengan negara lain kita salah satu yang paling tinggi.

Nah, kalau kita lihat dari aspek sindemi, angka infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia itu tinggi karena cakupan imunisasi bisa jadi pada masa pandemi ini menurun," imbuhnya.

Sumber: Kompas
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved