Nestapa Guru Bantu di Garut, Sedang Pandemi Corona Tak Digaji 11 Bulan, Menangis Depan Bupati

Puluhan guru bantu di Garut ternyata tak mendapat gaji selama 11 bulan ini.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
firman wijaksana/tribun jabar
Sejumlah guru bantu di Kabupaten Garut menggeruduk Kantor Bupati Garut mengeluhkan upah yang tak dibayar selama 11 bulan, Senin (9/11/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sebelum menggeruduk Kantor Bupati Garut, puluhan guru bantu (GB) sempat mendatangi Kantor Dinas Pendidikan ( Disdik) Kabupaten Garut.

Namun, para guru tak puas dengan jawaban dari Disdik.

Alhasil, para guru memilih untuk melaporkan keluhan mereka ke orang nomor satu di Garut.

Sejumlah guru sempat menangis karena sudah 11 bulan gajinya tak dibayarkan.

Total ada 63 guru bantu di Kabupaten Garut yang belum menerima gaji.

Per bulannya, upah yang bersumber dari APBD provinsi Jabar itu sebesar Rp 2,2 juta.

Puluhan guru itu mengajar di sekolah dasar (SD) yang tersebar di 18 kecamatan.

Koordinator GB Garut, Misbah, berharap Pemkab Garut bisa menjawab keluhan para guru.

Utamanya bisa segera membayarkan gaji para guru selama 11 bulan.

"Kami enggak tahu ini kesalahan siapa. Mungkin ada kelalaian dari dinas. Soalnya tidak masuk ke anggaran murni dan perubahan di APBD Jabarnya," ujar Misbah di Kantor Bupati Garut, Senin (9/11/2020).

Menanggapi keluhan para guru, Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong mengaku sudah mengusulkan gaji GB ke Pemprov Jabar.

Pengusulan dilakukan pada tahun 2019 agar masuk dalam APBD provinsi tahun ini.

"Kami akan menanyakan ke provinsi statusnya. Kalau misalnya provinsi sudah tidak mengelola GB, kami akan ambil alih," ujar Totong.

Menurutnya, masalah tak dibayarnya gaji para GB bukan hanya terjadi di Garut.

Namun ada beberapa daerah lain yang kasusnya sama seperti di Garut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved