Memandang Cekungan Bandung dari Gunung Koromong, Terhampar Nyata Mendakinya Pun Mudah

Warga maupun para pendaki dan pemotor trail menyebutnya Gunung Koromong.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
tribunjabar/mega nugraha
Memandang Cekungan Bandung dari Gunung Koromong, Terhampar Nyata Mendakinya Pun Mudah 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Warga maupun para pendaki dan pemotor trail menyebutnya Gunung Koromong.

Berada di perbatasan Kecamatan Arjasari dan Baleendah. Gunung ini, menyatu dengan Gunung Geulis, Cadas Palintang hingga tembus ke Kecamatan Ciparay dan Pacet.

Diantara komplek pegunungan itu, Gunung Koromong termasuk tempat favorit pendakian.

Bisa diakses dari sekitar Jalan Mekar Mulya Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah dan Kampung Ciruum Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari.

Baca juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM dan Pencairan BPUM, Nih Akses Link-nya

Ketinggian gunung ini 996 meter di atas permukaan laut (mdpl). ‎Jalur pendakian membutuhkan waktu kurang dari dua jam, dengan kondisi 80 persen menanjak, baik untuk jalur pendaki maupun pemotor trail.

Jarak tempuh dari perkampungan sampai ke puncak kurang dari 8 km. ‎Sepanjang perjalanan, didominasi pohon bambu.

Bagi para pemotor trail, meski jalurnya terbilang pendek, namun karena medan tanjakan yang panjang, banyak dari pemotor trail yang kesulitan melewatinya.

Namun, perjuangan melewati tanjakan panjang diikuti dengan tikungan, terbalas sudah saat berada di puncak. Di puncaknya, terdapat tanah datar dengan batuan cadas.

Di Puncak Gunung Koromong inilah, landscape pemandangan Bandung dalam cekungan terhampar begitu jelas.

Baca juga: Mengapa Joe Biden Menang dan Donald Trump Tumbang dalam Pilpres AS, Begini Analisisnya

Saat pandangan diarahkan ke utara, tampak bangunan baik rumah maupun hotel menjelaga di bawah di pegunungan di utara, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Bukit Tunggul hingga Manglayang.

Di sebelah selatan, tampak Pegunungan Malabar menjulang tinggi.

Jika malam hari, pemandangan di utara tampak gemerlap dengan lampu kota di Kota Bandung.

Saat pagi menjelang, sekeliling puncak dikelilingi lautan awan. Berkelindan dengan pemandangan matahari terbit di sebelah timur.

Bagi Rian Kusmawan (26), warga Cibiru Kota Bandung, Gunung Koromong merupakan gunung yang jalur pendakiannya tidak berat. Hanya memang, jalur tanjakannya panjang.

"Puncak gunungnya mudah diakses. Jalan kaki bisa sampai kurang dari dua jam. Cuma jalur nanjaknya saja yang panjang," ucap Rian, ditemui di puncak gunung, Minggu (8/10/2020).

Hal senada dikatakan Diki Zaelani ‎(30), warga Cibiru. Dengan jalur pendakian yang mudah, pemandangan di puncak gunung sebanding dengan gunung-gunung yang ketinggiannya lebih tinggi.

"Puncak gunungnya spektakuler. Dalam satu pandangan mata, bisa melihat sekeliling Bandung tanpa terhalangi, benar-benar landscape yang sempurna. Apalagi, pemandangan matahari terbit dan lautan awannya terbaik," ucapnya.

Apalagi, kata dia, tidak ada portal tiket untuk masuk. Kecuali untuk sepeda motor trail yakni Rp 5 ribu. Fajar Alamsyah (33), pemotor trail mengatakan, jalur menuju Puncak Gunung Koromong terbilang pendek untuk ukuran jalur trail.

Baca juga: Wanita Cantik Ini Disebut Bakal Jadi Menteri Keuangan Amerika Serikat di Kabinet Joe Biden

"Tapi jalurnya 90 persen nanjak. Jadi memang butuh tenaga dan mental yang kuat untuk melewatinya. Saya sampai disini kira-kira dua jam," ucap Fajar, warga Baleendah.

Bersama temannya, Angga (40), ini kali kedua dia melewatinya.

Setelah mencapai Puncak Koromong dengan sepeda motor trail, dia dan temannya akan melanjutkan perjalanan hingga ke Gunung Geulis hingga keluar di Jalan Raya Arjasari.

"Lanjut ke Gunung Puntang dari sini. Ada jalurnya. Nanti keluar Arjasari, masuk lagi Citiis masuk Pegunungan Malabar dan ada jalur langsung ke Puntang," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved