Kronologi Lengkap Penganiayaan Pengendara Moge ke Anggota TNI, Berawal saat Rombongan Terpisah

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan kejadian berawal saat rombongan motor gede dari HOG terpisah dengan rombongan inti.

Editor: Ravianto
ist
Dua anggota polisi memeriksa sejumlah kendaraan bermotor jenis motor gede atau Moge yang diamankan untuk sementara waktu di Kantor Polres Bukittinggi, Sabtu (7/11/2020) lalu. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNJABAR.ID, PADANG - Polisi sudah menetapkan 5 tersangka rombongan moge yang menganiaya anggota TNI di Bukittinggi. 

Polisi pun secara resmi sudah memaparkan kasus viral pengendara moge Bandung aniaya anggota TNI di Bukittinggi, Sabtu (7/11/2020).

Tiga pengendara motor gede yang diduga ditahan di Polres Bukittinggi.
Tiga pengendara motor gede yang diduga ditahan di Polres Bukittinggi. (instagram@bukittinggi24jam)

Peristiwa yang menghebohkan warga Kota Bukittinggi ini terjadi 30 Oktober 2020 sekitar pukul 16.40 WIB di Jalan dr Hamka, Kelurahan Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.

 

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan kejadian berawal saat rombongan motor gede dari HOG terpisah dengan rombongan inti.

Saat itu sekitar pukul 16.40 WIB korban Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat melintas di Jalan dr Hamka, Kelurahan Tarok.

Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi. (Istimewa)
Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi. (Istimewa) (ist)

Dari kejauhan terdengar suara sirine mobil Patwal Polres Bukittinggi.

Mendengar suara sirine tersebut, Serda Yusuf meminggirkan kendaraan untuk memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor HOG.

"Setelah habis rombongan, Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim. Namun, datang dari belakang rombongan Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya hingga membuat Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh," katanya.

Tangkapan layar video viral seseorang dikeroyok rombongan pengendara moge di Bukittinggi.
Tangkapan layar video viral seseorang dikeroyok rombongan pengendara moge di Bukittinggi. (Instagram/reporter.minang)

Kemudian Serda Yusuf mengejar rombongan Harley Davidson tersebut dengan tujuan menegur rombongan.

Karena arus lalu lintas di Simpang Tarok dalam keadaan ramai dan rombongan HOG berjalan pelan hingga dapat didatangi oleh Serda Yusuf dengan tujuan menegur rombongan.

"Namun, terjadi cekcok mulut antara Serda Yusuf dengan salah satu pengendar HOG. Karena terjadi keributan, sehingga memancing pengendara lainnya," ujarnya.

Brigadir Muhammad Hafiz Basari, polantas yang melerai pengeroyokan 2 anggota TNI oleh klub HOG Siliwangi Bandung Chapter di Bukittinggi.
Brigadir Muhammad Hafiz Basari, polantas yang melerai pengeroyokan 2 anggota TNI oleh klub HOG Siliwangi Bandung Chapter di Bukittinggi. (Istimewa)

Selanjutnya, terjadi dorongan yang dilakukan oleh tersangka TR (36) terhadap Serda Yusuf, dan dilanjutkan dengan tersangka MS (49) sehingga Serda Yusuf terjatuh tersungkur.

Saat dorongan yang dilakukan tersangka MS sambil mengatakan, 'Mau jadi jagoan kamu, saya tembak kamu'.

"Kata-kata tersebut spontan dikeluarkan oleh pekaku MS (49), karena melihat gerak-gerik Serda Yusuf seolah-olah mengeluarkan sesuatu dari dalam jaketnya," sebutnya.

Seorang ibu yang ikut melerai pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh oknum kelompok moge. Ia memohon agar pengeroyokan dihentikan.
Seorang ibu yang ikut melerai pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh oknum kelompok moge. Ia memohon agar pengeroyokan dihentikan. (Istimewa/Kompas.com/akun @info.sumbar/kaba bukitinggi)

Setelah Serda Yusuf terjatuh dan rombongan lainnya menghampiri Serda Yusuf.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved