Terdampak Pandemi Covid-19, Pengangguran di Jabar Naik Jadi 10,46 Persen

Pengangguran di Jabar naik 10,46 persen di bulan Agustus tahun ini karena dampak pandemi corona.

Pada 2018 angkanya mencapai 8,23 persen, kemudian berkurang menjadi 8,04 persen.

Namun dengan adanya pandemi Covid-19, angka pengangguran di perkotaan dan pedesaan meningkat tajam hingga 10,46 persen.

Dibandingkan dengan setahun yang lalu, katanya, TPT Perkotaan mengalami kenaikan 2,98 persen poin.

BPS juga mencatat dari jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar mayoritas masih berupa lulusan dari sekolah menengah kejuruan (SMK).

Pada Agustus 2020 TPT terendah sebesar 5,68 persen pada penduduk berpendidikan SD ke bawah, sementara TPT tertinggi sebesar 18,75 persen pada jenjang pendidikan SMK.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, mengatakan berdasarkan data yang dihimpun hingga 20 Oktober 2020, setidaknya ada 1.983 perusahaan yang terdampak Covid-19.

Dari total ini, jumlah pekerja yang ikut merasakan dampaknya mencapai 111.985 orang.

Menurutnya, ada 19.089 pekerja yang telah terkena PHK dari 460 perusahaan.

Sedangkan yang dirumahkan angkanya mencapai 80.138 pekerja dari 983 perusahaan.

"Jadi total yang di-PHK dan dirumahkan sejauh ini terdata ada 99.227 orang," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, industri yang paling banyak melakukan PHK ada di sektor tekstil dan produk teksil mencapai 54,15 persen.

Peringkat kedua sektor industri yang paling banyak melakukan PHK adalah manufaktur sebanyak 23,80 persen. Disusul akomodasi atau restoran sebanyak 5,85 persen.

Baca juga: Suntik Vitamin C Dosis Tinggi Bisa Bunuh Virus Corona? Berikut Penjelasan Dari Para Ahli

Baca juga: Gerombolan Lumba-Lumba Terlihat di Perairan Pulau Biawak Indramayu, Meloncat Indah, Netizen Senang

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved