Motivasi Pentingnya ANC di Masa Pandemi, Dosen UBK Lakukan Pendampingan Kelas Ibu Hamil
Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi Baru Lahir (BBLR) saat persalinan di antaranya disebabkan kurangnya kesadaran ibu hamil melakukan ANC
Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi Baru Lahir (BBLR) saat persalinan di antaranya disebabkan oleh kurangnya kesadaran ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC).
Berdasarkan data survei angka sensus Kementerian Kesehatan RI Tahun 2018/2019, AKI berkisar pada 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Hal ini pun menunjukkan bahwa tingkat resiko kematian pada ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi.
Kondisi ini pun menggugah kepedulian dari para dosen Universitas Bhakti Kencana ( UBK) untuk dapat turun tangan memberikan solusi nyata melalui kegiatan program pengabdian masyarakat.
Mengusung tema program, Pendampingan Kelas Ibu Hamil dalam Memberikan Motivasi ANC Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Janin di Masa Pandemi Covid-19, lima orang dosen Program Studi Kebidanan dan Keperawatan Anastesi UBK yaitu, Linda Rofiasari, SST., M.Keb (Prodi D-III Kebidanan); Yanyan Mulyani, SST., MM., M.Keb (Prodi D-III Kebidanan); Richa Noprianty, S.Kep., Ners., MPH (Prodi D-IV Keperawatan Anestesi); Intan Yusita, SST., M.Keb (Prodi D-III Kebidanan); dan
Agustina S, SST., MM.Kes (Prodi D-IV Keperawatan Anestesi), sejak awal September lalu melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para ibu hamil di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Ketua program pengabdian masyarakat, Linda Rofiasari mengatakan, melalui upaya pemberian edukasi dan pendampingan guna mewujudkan tingkat kesadaran ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau ANC di pusat layanan kesehatan, menjadi fokus utama pihaknya
dalam rangka menekan faktor resiko dari penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir sedini mungkin.
"Dalam kondisi pandemi saat ini, kekhawatiran akan terpaparnya covid-19, menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya tingkat kesadaran ibu hamil untuk dapat melakukan ANC ke pusat layanan kesehatan, sepeti rumah sakit, klinik, maupun bidan. Kondisi ini pun membuat para ibu hamil terpaksa melakukan penundaan pemeriksaan kehamilannya, padahal ANC sangat perlu dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali," ujarnya di sela kegiatan penyuluhan di Klinik Bidan Yanyan Mulyani, Jalan Kopo Sayati, Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (3/11/2020).
Linda menuturkan, sebagai upaya pendekatan yang dilakukan, dalam rangka membangkitkan motivasi para ibu hamil dalam melakukan ANC, pihaknya pun melakukan upaya pembentukan media saluran informasi, konsultasi, dan interaksi komunikasi secara daring melalui WhatsApp Grup dan pendampingan kelas ibu hamil
. Dalam media saluran tersebut, para ibu hamil akan mendapatkan berbagai akses informasi seputar kehamilan, kelahiran, nifas, bayi baru lahir, dan faktor-faktor penyebab resiko kematian bagi ibu hamil dan bayinya.
"Saat kami lakukan observasi lapangan dan komparasi data yang ada di klinik Bidan Yanyan, terkait tingkat kunjungan ibu hamil ke fasilitas layanan kesehatan sebelum dan selama terjadinya pandemi Covid-19, maka disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah kunjungan ibu hamil, terutama ibu hamil trimester ketiga usia kandungan, secara signifikan. Dimana sebelum adanya situasi pandemi, jumlah kunjungan ibu hamil mampu mencapai rata-rata 120 orang, sedangkan selama pandemi, rata-rata hanya 50 orang saja," ucapnya
Bahkan, lanjutnya, dari jumlah tersebut, 20 persen diantaranya diketahui, melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan kurang dari empat kali. Padahal pemerintah telah menganjurkan agar ANC dilakukan minimal empat kali sejak usia kehamilan trimester pertama hingga trimester ketiga.
Kondisi ini pun, kata Linda berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan dari para ibu hamil tersebut, baik tentang perawatan kehamilan yang tepat hingga bahaya kehamilan yang tidak terdeteksi atau terencana sebelumnya.
Oleh karena itu pembentukan WhatsApp Grup Kelas Ibu Hamil sebagai upaya solusi permasalahan tersebut, mampu menunjukan hasil positif, dimana pemahaman pengetahuan dan kesadaran melakukan kunjungan ANC mengalami peningkatan secara signifikan.
"Dari upaya pembentukan kelas ibu hamil sebagai sarana informasi dan konsultasi dan penyampaian beragam tema yang bervariatif di setiap sesi komunikasi, maka telah menunjukan terjadinya peningkatan cakupan kunjungan ANC ke pusat layanan kesehatan yang mencapai lebih dari 85 persen. Artinya setelah diberikan edukasi dan pendampingan, para ibu hamil mulai memahami dan sadar akan pentingnya melakukan ANC di usia kehamilannya. Hal ini sesuai dengan harapan dan tujuan dari program pengabdian masyarakat ini," katanya. (Cipta Permana).
Baca juga: Pemkot Bandung Siap Bahas Soal UMP 2021, Oded Belum Tahu Naik atau Tidak Naik
Baca juga: Dukung PJJ di Masa Pandemi, 8 Dosen Farmasi UBK Berikan Jaringan Internet bagi Warga Pelindung Hewan