Tidak Ada Hubungan dengan Pertumbuhan, Komnas PA Minta Anak Tak Dilibatkan dalam Kampanye

Komnas PA mengimbau kepada semua paslon bupati dan wakil bupati, walli kota dan wakil wali kota, pada Pilkada 2020 untuk tidak melibatkan anak.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
TRIBUN JABAR/M RIZAL JALALUDIN
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengimbau kepada semua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, walli kota dan wakil wali kota, serta gubernur dan wakil gubernur, pada Pilkada Serentak 2020 untuk tidak melibatkan anak dalam kegiatan kampanye.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan, anak-anak tidak boleh dilibatkan dalam kegiatan politik karena tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan anak.

"Di Pilkada Serentak, mari saya ajak agar anak-anak agar tidak dilibatkan dalam kegiatan politik yang tidak ada hubungan dengan perkembangan pertumbuhan anak," ujar Arist.

Bebaskan Anak dari Paham Radikalisme

Selain mengajak semua paslon untuk tidak melibatkan anak dalam kegiatan politik, Arist juga mengajak agar anak-anak dibebaskan dari paham radikalisme.

Dibebaskan dari ujaran kebencian, kekerasan seksual atau perbudakan seks masih terus merajalela di Indonesia.

"Bebaskan dari ujaran kebencian, bahkan bentuk-bentuk eksploitasi baik itu seksual dan kekerasan-kekerasan bentuk lainnya, seperti perbudakan seks," tegas Arist.

"Oleh karena itu saya mengajak komponen bangsa mari kita jadikan Pancasila sebagai rumah anak Indonesia, terimalah salam anak Indonesia, anak terlindungi, Indonesia maju, merdeka," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved