Okupansi Hotel dan Kunjungan Obyek Wisata di Sumedang Merangkak Naik Saat Libur Panjang

Tingkat okupansi hotel di Kabupaten Sumedang saat ini mulai mengalami peningkatan menyusul banyaknya warga yang menikmati liburan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Ketua PHRI Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tingkat okupansi hotel di Kabupaten Sumedang saat ini mulai mengalami peningkatan menyusul banyaknya warga yang menikmati liburan pada masa libur panjang sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana mengatakan, pada hari pertama, okupansi hotel belum bergerak, tetapi pada hari kedua mulai mengalami peningkatan di semua hotel yang ada di Sumedang.

"Dari awalnya okupansi 20 persen sekarang sudah naik 10 persen, jadi sekarang okupansi hotel menjadi 30 persen," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (29/10/2020).

Pada libur panjang ini, pihaknya telah menargetkan okupansi hotel sebanyak 60 persen untuk semua hotel, meskipun libur panjang ini tidak terlalu disambut baik oleh masyarakat karena masih ada yang harus tetap bekerja.

"Memang untuk pegawai negeri libur, cuma kalau pegawai swasta banyak kantor-kantor yang buka. Jadi, itu mempengaruhi tingkat okupansi karena tidak semuanya bisa menikmati libur panjang," kata Nana.

Pihaknya memprediksi okupansi hotel di Kabupaten Sumedang ini bakal terus merangkak naik hingga targetnya 60 persen tercapai, karena masa libur panjang ini waktunya masih cukup lama.

"Saya optimis ya, kalau melihat liburnya (masih lama), itu bisa (target) bisa terkejar di angka 60 persen," ucapnya.

Ia mengatakan, selain tingkat okupansi hotel yang naik, tingkat kunjungan destinasi di semua obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang juga sudah mulai merangkak naik sekitar 10 persen.

Awalnya, kata Nana, tingkat kunjungan obyek wisata sebelum libur panjang hanya 50 persen, sedangkan pada hari kedua libur panjang ini sudah mengalami kenaikan menjadi 60 persen.

"Cuma (kenaikanya) didominasi wisatawan lokal, kalau dari luar kota belum pada masuk," kata Nana.

Dengan adanya peningkatan okupansi hotel dan tingkat kunjungan obyek wisata ini, pihaknya meminta agar pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama masa libur panjang.

"Karena tidak menutup kemungkinan dari tamu-tamu yang datang dimasa liburan ini dikhawatirkan membawa virus (Corona) dan kami juga khawatir ini menjadi klaster baru," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Hujan Mendadak, Tahura Siapkan Tempat Berteduh hingga Tingkatkan Patroli Petugas

Baca juga: Direktur Persib Kecewa dengan Keputusan PSSI, Ini yang Diharapkan Teddy dalam Penundaan Liga 1 2020

Baca juga: Operasi Plastiknya Gagal dan Wajahnya Menjadi Peyot, Nenek-nenek Transgender Diburu Pria Tampan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved