Tak Mati Dihajar Pandemi Covid-19, Hotel Tertua di Kuningan Bertahan Meski Karyawan Tinggal Tiga
Pandemi Covid-19 menyerang segala sisi kehidupan di dunia. Bukan cuma kesehatan, tapi juga lainnya.
Namun sekitar tahun 1930, terjadi peristiwa semua warga Tionghoa diusir dan tidak boleh berdomisili di Cilimus.
"Hotel Linggarjati kemudian dijual kepada seseorang yang berasal dari Tasikmalaya," ujarnya.
Tapi saat ini Hotel Lingga sudah diambil alih.
"Dibeli oleh Pak Udin Asmudin putra Kuningan asli," katanya.
Baca juga: Camat di Ciamis Tidak Boleh ke Mana-mana Selama Libur Panjang Akhir Pekan, Ini Pesan Bupati
Baca juga: Pimpin Klasemen Meski Tak Pernah Menang Seri, Joan Mir Sudah Bicara Gelar MotoGP 2020
Menurutnya Hotel Linggarjati ini juga dijadikan tempat menginap delegasi Belanda dan Indonesia dalam Perundingan Linggarjati pada tahun 1946.
"Termasuk Sutan Sjahrir turut menginap di hotel ini," katanya.
Meski sudah berusia puluhan tahun, Hotel Linggarjati ini masih sangat terawat.
"Bahkan beberapa keramik khas zaman Belanda dulu juga masih dipertahankan," ujarnya.
Sedangkan bentuk bangunannya tidak banyak mengalami perubahan.
"Hanya saja saat ini Hotel Linggarjati memiliki dua tingkat dari yang awalnya hanya satu tingkat," katanya.

Hotel Linggarjati memiliki 30 kamar dengan tipe-tipe yang berbeda.
"Harga satu kamarnya untuk tipe standar Rp 200 ribu per malam, tipe deluxe Rp 300 ribu per malam, dan tipe family Rp 500 ribu per malamnya," katanya. (*)