Kisah Pengusaha Web Iklan Kosan di Jatinangor Terpuruk karena Covid-19, Kini Jualan Keripik Kelapa

semenjak ada pandemi Covid-19, usaha Irfan menjadi tersendat karena tidak ada kegiatan belajar mengajar dan para mahasiswa baru tidak ada yang datang

Tribun Jabar/ Mutiara
Muhamad Nur Irfan (26), seorang pengusaha website platform iklan indekost di Jatinangor, Sumedang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mutiara Erlanti

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG- Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor kehidupan, terutama sektor ekonomi, terganggu.

Sudah ribuan karyawan terkena PHK dan banyak bisnis terpaksa harus gulung tikar gara-gara Covid-19.

Semua orang, terutama para wirausahawan, harus putar otak untuk bisa bertahan dan tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga: Pilkada Bandung, Kurnia Agustina (Teh Nia) Calon Bupati Bandung: Pasar Tradisional Jadi Wisata

Hal ini pun dialami Muhamad Nur Irfan (26), seorang pemilik website platform iklan indekost di Jatinangor, Sumedang.

Dari usaha website iklan indekost ini, dirinya mendapatkan omzet ratusan juta rupiah per tahun.

Tapi, kini dirinya harus kehilangan omzet hingga 90 persen karena Covid-19.

Muhamad Nur Irfan memiliki usaha sebuah website Ngekost.Id yang bertujuan untuk membantu orang  yang ingin mencari dan menyewa indekost di Jatinangor.

Target utamanya adalah para mahasiswa baru.

“Bagi orang yang bukan dari Jatinangor, mereka enggak tahu wilayah Jatinangor akan kesulitan untuk mencari kosan. Nah, jadi disitulah jasa kami untuk membantu mencari kost,” kata Muhamad Nur Irfan saat ditemui di Jatinangor, Sumedang, Selasa (27/10/2020)

Website Ngekost.ID tersebut memuat foto-foto dan keterangan sejumlah indekost di Jatinangor. Sehingga, orang-orang khususnya mahasiswa bisa terbantu untuk mencari dan menyewa indeskot.

Baca juga: Satgas Berharap Naskes yang Meninggal Dunia akibat Covid di Indramayu Jadi yang Pertama dan Terakhir

Irfan sapaan akrab Muhamad Nur Irfan mengatakan, dirinya menemui dan bekerja sama dengan para pemilik indekost untuk mengiklankan kost di website miliknya.

Dirinya pun membuka jasa untuk melayani pelanggan yang ingin mencari dan menyewa indekost.

“Kami dapat feenya dari pemilik kosan. Ada yang pasang tarif per tahun, kita bisa masukin berapa kamar dapat sekian gitu,” jelas Irfan.

Pada tahun 2019, Irfan mendapatkan omzet dari usahanya tersebut sebanyak Rp 270 Juta per tahun dengan keuntungan bersih Rp 40 juta.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved