Ingin Selesaikan Masalah, Tiga Pemuda Malah Dikeroyok Preman Kampung Hingga Masuk Rumah Sakit

Dua orang di antaranya merupakan warga Desa/Kecamatan Kertasemaya, yakni EHP alias Acil (18) dan MF alias Paol (19).

Editor: Ravianto
istimewa
Pelaku MNF als Balung (19) dan BS als Ibong (35) warga Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu saat diamankan polisi, Senin (12/10/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sekelompok preman kampung di Kabupaten Indramayu melakukan aksi pengeroyokan.

Para pelaku terdiri dari delapan orang.

Dua orang di antaranya merupakan warga Desa/Kecamatan Kertasemaya, yakni EHP alias Acil (18) dan MF alias Paol (19).

Sementara itu, 6 orang lainnya berasal dari Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, yakni AP alias Took (31), RI alias Iwan (23), Sub alias Blekok (22), NS alias Tiplok (19), RB alias Rizal (23), dan HP alias Pentut (23).

Sekelompok preman kampung tersebut mengeroyok tiga orang hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit.

Ketiga korban itu adalah Rendi Anggara, Sigit Eka Saputra dan Sifan Ali Ikhwan.

Ketiganya warga Desa Cadangpiggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.

Saat dikonfirmasi,  Paur Subbag Humas Polres Indramayu Iptu Iwa Mashadi membenarkan peristiwa tersebut.

Lebih lanjut, Iptu Iwa Mashadi menjelaskan kronologi kejadiannya.

"Peristiwa dugaan penganiayaan dan pengeroyokan bermula dari laporan korban kepada petugas di Mapolsek Sukagumiwang pada Jumat (23/10/2020) kemarin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (26/10/2020).

Berdasarkan keterangan korban, sebelum kejadian, mereka mengaku hendak menyelesaikan masalah yang terjadi di antara keduanya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Hal itu dikarenakan pada hari sebelumnya antara korban dan pelaku terlibat cekcok.

Pada Jumat 23 Oktober 2020 sekira pukul 14.30 WIB, korban lalu mendatangi tempat yang dijadikan lokasi pertemuan di perlintasan Kereta Api Blok Cigentus, Desa/Kecamatan Kertasemaya.

Hanya sama saja, saat hendak mengajak damai, pelaku berinisial MF tiba-tiba marah besar dan menolak ajakan damai tersebut.

Seketika, masing-masing pelaku justru mengeluarkan alat berupa double stik yang terbuat dari kayu.

Bak seorang jagoan, para preman kampung itu lalu menghajar korban dengan alat tersebut hingga babak belur.

Mereka juga melempari korban dengan batu.

"Mendapatkan pengeroyokan itu, membuat korban lari. Malangnya, saat hendak kabur, tubuh korban berhasil ditarik yang kemudian didorong dengan keras sehingga terjatuh dan tergusur."

"Korban lalu kembali dipukul dengan menggunakan double stik ke punggung dan kepala," ujar dia.

 

Beruntung, korban yang saat itu sudah dipenuhi luka-luka berhasil melarikan diri ke Jalan Raya Pantura Indramayu.

Nyawa ketiganya pun akhirnya terselamatkan.

Sementara, kedelapan preman kampung itu kini sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Korban bernama Sifan mengalami luka memar pada punggung, kemudian Rendi luka memar, lecet dan luka robek pada kepala bagian belakang, serta Sigit mengalami luka robek pada kepala bagian belakang hingga dirujuk ke RSUD Arjawinangun, Cirebon," ujarnya

(Tribunjabar.id/Handhika Rahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved