Penanganan Virus Corona
Ngga Ada Kompromi, Hal Ini Wajib dilakukan Saat Libur Panjang, Pergerakan Orang Akan Naik 20%,
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun memproyeksikan peningkatan pergerakan ini bisa mencapai 10% hingga 20%
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Libur panjang akhir Oktober 2020 saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah, kenapa? Karena diprediksi masyarakat akan melakukan bepergian atau liburan bahkan keluar kota untuk mudik atau pulang kampung.
Hal ini perlu dapat perhatian serius karena Indonesia masih alami pandemi Covid-19 serat masih cukup banyaknya daerah dengan status zona merah.
Sejumlah langkah antisipasi dilakukan pemerintah karena diprediksi akan ada peningkatan pergerakan orang 20%.
Karena itu ngga ada kompromi, protokol kesehatan wajib dilakukan.
Baca juga: Ada Apa?, Jelang Libur Panjang, Mendagri Keluarkan Surat Edaran dan Kasih Pesan untuk Kepala Dearah
Dikutip dari Kontan.Id, Kementerian Perhubungan memperkirakan akan ada peningkatan pergerakan orang dan kendaraan pada saat libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW akhir Oktober nanti.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun memproyeksikan peningkatan pergerakan ini bisa mencapai 10% hingga 20%.
“Kami melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti. Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (22/10).
Dia pun mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19.
Baca juga: Enam Kawasan Wisata di Daerah Ini Akan dijaga Ketat Saat Libur Panjang Akhir Oktober
Hal ini pun sudah diingatkan Presiden Joko Widodo, mengingat setelah libur panjang cuti bersama Tahun Baru Islam pada bulan Agustus lalu terjadi peningkatan laju penularan Covid-19.
Kemenhub akan melakukan koordinasi dengan para operator transportasi untuk konsisten memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dari mulai awal keberangkatan, pada saat perjalanan, hingga sampai di tujuan.
Kemenhub akan melakukan pengecekan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik oleh para operator.
“Para operator ini yang mempunyai peran penting untuk memfasilitasi pergerakan orang antar kota, antar wilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan. Tunjukkan kita harus disiplin dan tidak kompromi terhadap protokol kesehatan. Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif ya harus dilarang berangkat,” terang Budi.
Baca juga: Kendaraan Angkutan Ini Akan dibatasi Saat Libur Panjang Cuti Bersama, Ini Alasannya
Tak hanya itu, Budi juga meminta operator transportasi untuk meningkatan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.
Koordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di daerah untuk melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan dengan ketat di daerah-daerah kota sampai kabupaten pun akan dilakukan.
Selain itu, kemacetan juga akan diantisipasi supaya tidak memungkinkan terjadinya penularan karena rawan terjadi kerumunan.
Budi memperkirakan puncak arus kendaraan akan terjadi pada 28 Oktober.
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin berlibur agar jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah kepadatan yang berpotensi rawan terjadi penularan. Atur perjalanan anda dengan baik,” katanya.
Dia juga memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur), Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara.
Baca juga: Cari Hotel Nyaman dan Murah untuk Libur Panjang Akhir Oktober, 5 Tips Ini Bisa Dicoba
Melihat kondisi curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, Budi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan memastikan kondisi kendaraan seperti mesin, rem, ban dan kondisi diri dalam keadaan prima.
Budi juga menyarankan masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti pesawat dan transportasi publik lainnya agar sebisa mungkin jangan melepas masker, menunda makan dan minum, serta jangan berbincang di dalam pesawat.
“Kalaupun terpaksa memang harus makan dan minum karena perjalanan jarak jauh lebih dari 2 jam, agar segera kembali menggunakan masker setelah makan dan minum,” katanya.
Budi berpendapat, libur di rumah menjadi pilihan yang baik saat ini. Namun, bila harus liburan, dia meminta agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.