Gempa Pangandaran Akibatkan Puluhan Rumah Rusak dan 3 Orang Luka Ringan
Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di titik 90 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, Minggu (25/10/2020), menyebabkan puluhan bangunan rumah rusak.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di titik 90 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, Minggu (25/10/2020), menyebabkan puluhan bangunan rumah rusak di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, akibat gempa yang dirasakan di sejumlah daerah di Jabar ini, sebanyak lima unit rumah di Kabupaten Pangandaran rusak ringan.
Di Kabupaten Ciamis sebanyak 13 unit rumah rusak sedang dan ringan, di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 7 unit rumah rusak ringan, di Kabupaten Garut 1 rumah rusak berat, dan di Kota Tasikmalaya 2 unit rumah rusak ringan serta 1 unit rumah rusak sedang.
Gampa ini pun menyebabkan tiga orang luka ringan, yakni dua orang di Kabupaten Ciamis dan satu orang di Kota Tasikmalaya.
Ketiga korban ini sudah dirawat di pusat kesehatan terdekat.
BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dan memantau kondisi terkini terhadap seluruh kabupaten dan kota terdampak sambil memberikan imbauan kepada warga setempat agar selalu waspada dan siaga karena hujan pun terjadi di sejumlah titik.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan, mengatakan, penanganan dampak gempa tersebut terus dikoordinasikan dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota.
Dia pun mengimbau supaya masyarakat tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana.
"Gempa merupakan jenis bencana yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, kapan dan di mananya," tutur Dani Ramdan yang juga menjadi Pejabat Sementara Bupati Pangandaran melalui ponsel, Minggu (25/10/2020).

Dani mengatakan kondisi di Pangandaran dan kawasan lainnya di Jabar terbilang kondusif pascagempa.
Wisatawan di Pangandaran pun tetap beraktivitas walau selalu diingatkan untuk terus waspada.
Dani mengatakan, Jawa Barat sejak dulu sudah mempersiapkan berbagai hal dalam menanggulangi bencana, termasuk gempa bumi dan tsunami.
Dia juga meyakinkan pengunjung dan masyarakat bahwa Pangandaran tetap aman dan kondusif. Pihaknya juga sudah melakukan langkah antisipasi penanggulangan bencana.
"Kemarin seluruh shelter, semua tempat evakuasi, sudah kami siapkan. Rambu disiapkan. Kita latih pelaku usaha dan wisata. Manajer hotel, petugas hotel dan restoran, sampai guide, kami latih untuk lakukan evakuasi, supaya kalaupun terjadi, itu sudah jadi bagian tim. Kami BPBD akan memandu masyarakat dan wisatawan untuk harus lari ke mana supaya aman," tuturnya.