Polisi Dianiaya, Polda Jabar Panggil Pengurus KAMI Jabar, Seorang di Antaranya Jenderal Purnawirawan

Sejumlah pengurus Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jabar dipanggil penyidik Ditreskrimum Polda Jabar

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Rumah di Jalan Sultan Agung Nomor 12 Kota Bandung disebut jadi lokasi penyekapan dan penganiayaan seorang anggota polisi berpakaian preman pada Kamis (8/10/2020) pukul 18.46. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Sejumlah pengurus Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jabar dipanggil penyidik Ditreskrimum Polda Jabar pada Kamis (15/10/2020).

Sejumlah pengurus KAMI Jabar yang dipanggil untuk dimintai keterangannya adalah Mayjen Purn Robby Win Kadir dan Prio selaku Presidium KAMI, Lusiana selaku Bendahara KAMI, Oktavianus, Amin Bukhairy selaku aktivis KAMI dan Wahyu Hidayati selaku pemilik posko relawan KAMI.

"Iya betul. Pemanggilan sebagai saksi," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago via ponselnya, Kamis (15/10/2020).

Para pengurus KAMI ini dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap polisi Brigadir A pada Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Angin Segar Jelang Derby Merseyside, 3 Pemain Liverpool Mulai Gabung Latihan, Termasuk Mane & Thiago

Dia dianiaya sejumlah orang dan disekap di sebuah rumah di Jalan Sultan Agung Nomor 12 Kota Bandung. Tiga orang ditetapkan tersangka, belakangan diketahui ketiga orang itu merupakan simpatisan Kami.

Salah satu Presidium KAMI Jabar, ‎Sofyan Sjahrir mengakui mendirikan posko relawan di Jalan Sultan Agung Nomor 12 pada Kamis (15/10/2020). Hal itu sebagai respon atas unjuk rasa berakhir ricuh pada Selasa 6 Oktober dan Rabu 7 Oktober 2020.

Posko sudah didirikan sejak pukul 14.00 disertai dengan dua orang dokter dan beberapa ibu dari tenaga medis.

"Suasana sampai Maghrib masih kondusif. Lalu tiba-tiba ada seorang mengaku mahasiswa masuk posko, diduga kena gas air mata kemudian dibantu tim medis," ucap Sofyan.

Namun, tak lama setelah itu, datang seorang pria berpakaian hitam-hitam memakai helm dan membawa alat mirip pentungan.

Baca juga: BBKSDA Jabar Evakuasi Kucing Hutan dari Seorang Warga di Panguragan Cirebon

"Dia masuk ke garasi dan halaman rumah secara provokatif, narik tim medis disitu tapi ditahan sama tim lainnya karena dikira itu mahasiswa," kata dia.

Belakangan diketahui, pria dengan pakaian hitam-hitam itu Brigadir A. Saat itu, relawan tidak mengetahui pria itu polisi yang memaksa masuk ke dalam rumah.

"Akhirnya membalik lalu tim medis menutup gerbang. Satu petugas itu provokatif dengan tongkat pemukulnya dia buka gerbang sekencangnya oleh tim medis, di tutup lagi jatuh dia (petugas) kedorong, anak ini atau siapalah saya gak tahu akhirnya ada yang kesal dan marah. Jadi bukan disekap," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved