Sejarah Apem yang Disajikan Saat Tradisi Rebo Wekasan di Situs Makam Pangeran Pasarean Cirebon

Apem menjadi kuliner tradisional yang disajikan dalam rangkaian tradisi rebo wekasan di Situs Makam Pangeran Pasarean

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
Sejarah Apem yang Disajikan Saat Tradisi Rebo Wekasan di Situs Makam Pangeran Pasarean Cirebon 

Karenanya, perkataan baik itu harus diawali dengan menyantap makan manis seperti apem yang dicocol gula merah.

"Filosofi apem ini kita harus mengatakan yang manis-manis dan jangan menyinggung orang lain supaya selalu selamat," ujar R Hasan Ashari.

Apem sendiri dibuat dari tepung beras yang dicampur air hangat dan tape singkong, kemudian diaduk hingga rata.

Biasanya apem dibuat pada sore hari dan didiamkan semalaman, agar tekstur apem menjadi lebih lembut dan mengembang.

Baca juga: Lesty Kejora Diserang Netizen karena Metamorfosis Wajahnya, Inul Lakukan Pembelaan Ini

Setelah didiamkan, pagi harinya adonan akan dicetak, dan apem bisa digarang maupun dikukus.

Tape singkong sendiri memberikan rasa asam pada apem. Namun, tidak terlalu asam, sehingga terasa lembut.

Apem disajikan bersama gula merah cair. Untuk menyantapnya pun apem harus dicocol ke gula merah agar rasanya semakin nikmat.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved