Demo Tolak UU Cipta Kerja
Mahasiswa Saya yang Ikut Demo Tolak UU Cilaka, Mata Kuliah Gersos dan Pembangunan Saya Kasih Nilai A
"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat
TRIBUNJABAR.ID - Umar Sholahudin akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang ikut berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Surabaya.
Menurut dosen Universitas Wijaya Surabaya ini, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan.
"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.
Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.
Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.
"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.
Meski menjanjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut berdemo, Umar tetap meminta mereka menjalankan protokol kesehatan.
Imbauan ini diberikan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.
"Menjaga jarak dan memakai masker wajib dilakukan saat aksi turun ke jalan," ujar Umar.
Aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Surabaya dilakukan pada Kamis (8/10/2020) di sejumlah lokasi seperti di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura dan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan.
Sehari sebelumnya atau pada Rabu (7/10/2020), Umar mengumumkan perihal nilai A kepada mahasiswa melalui akun Facebooknya.
"Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cilaka bersama buruh untuk mata kuliah Gersos&Pembangunan saya kasih nilai A #TolakUUCilaka," tulis Umar dalam unggahannya.