LKNU Cianjur Bagikan Kaki Palsu Gratis, 99 Warga Tersenyum Bisa Berjalan Kembali
Sebanyak 99 orang dari berbagai daerah mendapat kaki dan tangan palsu, serta penopang kaki gratis dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Cianjur.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebanyak 99 orang dari berbagai daerah mendapat kaki dan tangan palsu, serta penopang kaki gratis dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Cianjur di Kantor PCNU Cianjur, Rabu (7/10/2020).
Ketua PCNU Cianjur, Choirul Anam, mengatakan, kegiatan pemasangan kaki dan tangan palsu merupakan kegiatan sosial rutin yang diikuti dari berbagai daerah di Cianjur.
"Alhamdulillah hari ini sampai hari Jumat, LKNU Cianjur melaksanakan kegiatan pemasangan kaki dan tangan palsu untuk 99 orang pasien berasal dari Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan satu orang berasal dari Banyumas, Jateng," ujar Choirul Anam.
Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan secara rutin satu tahun dua kali itu atas kerja sama LKNU Cianjur dengan Yayasan Tuna Daksa Indonesia.
Ketua LKNU, Mien Suranto, mengatakan, bakti sosial tetap menggunakan protokol kesehatan.
"Sejauh ini alhamdulillah lebih dari 1.000 kaki/tangan palsu yang sudah kami fasilitasi, semoga kaki dan tangan palsu serta brace atau penopang kaki bermanfaat bagi pasien difabel dan menambah motivasi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari," katanya.
Seorang penerima kaki palsu, Endang (38), lebih percaya diri setelah mendapatkan kaki palsu gratis.
"Seminggu pertama pakai tongkat, sebulan masih berpegangan, lalu tiga bulan bisa normal sinkron dengan kaki," ujar Endang.
Rasa percaya diri Endang pun berubah setelah sempat terpuruk.
• Ibu Kombes Harus Hadapi Masalah Ini Setelah Penagih Utang yang Dipidanakannya Lolos dari Jerat Hukum
• Turut Tolak UU Cipta Kerja, Dosen di Surabaya Janjikan Nilai A untuk Mahasiswa yang Ikut Demonstrasi
Setelah tiga bulan, aktivitasnya bertambah, di samping terus meningkatkan usaha berjualan sembakonya, ia memberanikan diri untuk membeli sepeda motor.
"Saya juga mendapat pendamping hidup dan kini dikaruniai anak," katanya. (*)