Detik-detik Korban Rasakan Gejala Keracunan Usai Makan Nasi Kuning, Horor Menjelang Tengah Malam

Orangtua korban menceritakan detik-detik sang anak mengalami gejala keracunan.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Firman Suryaman
Puluhan warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dirawat di Puskesmas Mangkubumi, Kamis (8/10), diduga karena keracunan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sejumlah orang tua menceritakan kronologis dugaan keracunan yang dialami anak-anak mereka, Kamis (8/10/2020) dini hari.

Seperti diketahui, dari data terakhir ada 126 warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang diduga keracunan nasi kuning ulang tahun, sebanyak 58 di antaranya adalah anak-anak.

"Kedua anak saya, Nadia (12) dan Shofie (7), mulai merasakan keracunan Kamis sekitar pukul 01.00. Dengan waktu hampir bersamaan mereka terbangun karena sakit perut," kata Cucu (40), ibu kandung kedua anak itu, saat ditemui, Kamis (8/10/2020) sore, di ruang kelas SD Puspasari yang dijadikan ruang perawatan darurat.

Cucu mengatakan, Nadia dan Shofie awalnya menghadiri acara ulang tahun anak tetangga di Kampung Cilange, Rabu (7/10) sore.

Acara berlangsung meriah dipenuhi tawa canda anak-anak.

Seorang anak dievakuasi karena diduga keracunan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020).
Seorang anak dievakuasi karena diduga keracunan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Sekitar pukul 17.00 acara pun selesai dan anak-anak pulang sambil diberi nasi kuning yang dimasukkan ke dalam wadah plastik transparan.

"Setiba di rumah, Nadila dan Shofie langsung memakan nasi kuning tersebut dengan lahap. Di dalamnya ada sambal goreng tempe, irisan dadar telur, irisan mentimun, dan kerupuk," ujar Cucu.

Memasuki malam hari tidak terjadi apa-apa karena kedua anak itu terlelap tidur.

Horor dimulai sekitar pukul 23.00.

Diawali dengan terbangunnya Shofie karena merasakan sakit perut.

Tak lama Shofie mulai merasakan pusing dan mual.

Sebagian korban dugaan keracunan adalah anak-anak. Mereka dirawat di ruang kelas SD Puspasari belakang Puskesmas Mangkubumi
Sebagian korban dugaan keracunan adalah anak-anak. Mereka dirawat di ruang kelas SD Puspasari belakang Puskesmas Mangkubumi (Tribun Jabar/ Firman Suryaman)

Ia pun akhirnya muntah-muntah.

"Melihat kondisi Shofie yang ujug-ujug sakit membuat saya dan suami panik. Apalagi Shofie mengeluhkan sakit perut yang melilit," kata Cucu.

Ia pun berupaya memberikan obat.

Selang dua jam, Nadia pun terbangun dan mengalami gejala yang sama seperti Shofie. Bahkan disertai diare.

"Kami benar-benar panik. Saya telepon famili mau minta bantuan. Ternyata famili pun sama anaknya seperti yang dialami anak saya," kata Cucu.

Ternyata kejadian itu menimpa sebagian warga Kelurahan Karikil.

Ruang kelas SD Puspasari dijadikan ruang rawat darurat korban dugaan keracunan, karena Puskesmas Mangkubumi sudah tak mampu menampung korban
Ruang kelas SD Puspasari dijadikan ruang rawat darurat korban dugaan keracunan, karena Puskesmas Mangkubumi sudah tak mampu menampung korban (Tribun Jabar/ Firman Suryaman)

Warga pun segera membawa keluarga yang sakit ke Puskesmas Mangkubumi.

Jumlah korban ternyata membludak dan akhirnya beberapa ruang kelas SD Pupspasari di belakang Puskesmas jadi ruang rawat darurat.

Jumlah korban terakhir hingga Kamis sore sebanyak 126 orang.

Nadia sendiri mengaku masih merasakan sakit di bagian perut.

"Perutnya masih sakit," ujar Nadia.

Kronologi Ratusan Orang di Mangkubumi Tasik Keracunan Nasi Kuning, Berawal Syukuran Pengusaha Bordir

Jumlah Korban Dugaan Keracunan di Karikil Kota Tasikmalaya Bertambah Jadi 126 Orang

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved