Demo Tolak UU Cipta Kerja
Dihalau Polisi, Massa Berpakaian Hitam-hitam Lari ke Jalan Tamansari, Memaksa Masuk Halaman Unisba
Terus dihalau polisi, massa berpakaian hitam-hitam berlarian ke arah Jalan Tamansari, Kota Bandung.
Penulis: Cipta Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) yang berlokasi di Jalan Tamansari Nomor 1, Kota Bandung menjadi salah satu tempat pelarian para peserta aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang terdesak karena dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian dari depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Tampak ratusan peserta aksi berpakaian hitam-hitam berkerumun dan berbaur dengan para mahasiswa dari Unisba, Universitas Pasundan, dan perguruan tinggi lainnya, di Jalan Tamansari.
Mereka berdiskusi terkait apa yang mereka alami hari ini, hingga merencanakan aksi lanjutan di esok hari di bawah arahan koordinator lapangan yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa perwakilan kampus.
Wakil Rektor 3 Unisba, Asep Ramdan Hidayat mengatakan, pihak keamanan kampus telah melakukan penjagaan di gerbang, sebagaimana instruksi Rektor Unisba yang melarang wilayah kampus Tamansari 1 dijadikan tempat evakuasi peserta aksi.
Namun, para peserta aksi tetap memaksa masuk ke wilayah halaman kampus utama Unisba.
Bahkan mereka hampir menjebol gerbang yang dijaga oleh petugas keamanan guna menyelamatkan diri dari halauan petugas kepolisian yang datang menggunakan sepeda motor dan menembakkan gas air mata untuk mengamankan situasi di sekitar wilayah kampus.
"Saat ini situasi cukup terkendali, meskipun sebelumnya terjadi bentrokan antara massa peserta aksi dengan aparat kepolisian yang datang menghalau para demonstran. Karena khawatir terjadi kondisi (anarkistis) yang lebih parah, maka kami pun membuka gerbang untuk membiarkan sebagian dari mereka untuk masuk, namun hanya di halaman kampus saja sambil kami pun terus mengimbau agar menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya saat temui di halaman Unisba, Rabu (7/10/2020) malam.
Asep menuturkan, tujuan Unisba membiarkan peserta aksi untuk memasuki area halaman kampus, hanya untuk memberikan kesempatan beberapa di antara peserta aksi guna membasuh wajah yang disebutkan terkena tembakan gas air mata petugas kepolisian saat menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD Jabar.
"Setelah mereka membasuh wajah yang menurut mereka terkena gas air mata kami pun kembali mengeluarkan mereka dari area kampus ke Jalan Tamansari. Jadi kembali kami tegaskan Unisba bukan memfasilitasi untuk evakuasi para peserta aksi," ucapnya.
Menurutnya, sebagaimana hasil komunikasi dengan Rektor Unisba melalui sambungan telepon, bahwa kampus Unisba akan kembali dilakukan sterilisasi menggunakan cairan disinfektan guna mencegah terjadinya kemungkinan penyebaran covid-19.
"Insya Allah besok kami akan kembali membersihkan dan mensterilisasi lingkungan kampus seperti yang biasa kami lakukan. Oleh karena itu, kami memohon maaf kepada para peserta aksi yang sedang menyuarakan aspirasinya dan pihak-pihak lain yang merasa tidak terganggu dengan apa yang kami lakukan dalam upaya menjaga protokol kesehatan," katanya.
• VIDEO-DETIK-DETIK Evakuasi Pemulung dan Anaknya Terjebak di Tengah Massa Pendemo Rusuh di Bandung
• Tempat Makan, Hotel dan Mal di Jalan Ir H Juanda Bandung Sempat Tutup Saat Massa dan Polisi Bentrok