Setelah Melandai, Kini Kasus Peredaran Tembakau Gorila di Kota Tasikmalaya Kembali Mencuat
Narkotika jenis tembakau gorila kembali mencuat di Kota Tasikmalaya, menyusul dibekuknya seorang pengedar tembakau
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Narkotika jenis tembakau gorila kembali mencuat di Kota Tasikmalaya, menyusul dibekuknya seorang pengedar tembakau sintetis tersebut.
Tersangka berinisial BS (44), warga Kecamatan Cihideung, dibekuk di rumahnya oleh jajaran Satnarkoba Polresta Tasikmalaya.
"Dari tersangka kami mendapatkan 18 paket tembakau gorila yang dimasukkan ke dalam plastik bening," kata Kasatnarkoba, AKP Ade Hermawan Mulyana, di Mapolresta, Senin (5/10/2020).
Menurut Kasatnarkoba, kendati peredaran tembakau gorila masih tergolong langka di Kota Tasikmalaya, tapi ternyata sudah memiliki pelanggan.
• Pengangguran di Timor Leste Kian Tinggi Setelah Merdeka dari Indonesia, Ini Penyebabnya
"Teknis pengirimannya pun sama seperti sabu-sabu dan ganja yakni dengan sistem tempel. Atau juga sistem jatuh di mana paket dijatuhkan di suatu lokasi tersembunyi tapi sudah diketahui pemesan," kata Ade.
Tersangka sendiri mengaku ke-18 paket tembakau gorila tersebut sudah siap diedarkan. Sedangkan harganya lebih miring ketimbang ganja.
"Diedarkannya dengan cara dijatuhkan di satu lokasi. Lalu nanti diambil pemesan. Pembayaran dengan sistem transfer," ujar BS.
Menurut BS, harga tembakau gorila memang lebih murah ketimbang ganja karena efek memabukannya memang kurang enak dibanding ganja.
• Toyota Kijang dan Daihatsu Xenia Dilelang Kementerian Pertanian Harga Rp 13-16 Jutaan, Siap Diburu