Seputar Misteri G30S

Jerman Ternyata Terlibat dalam Pembunuhan Massal Kaum Komunis Indonesia Pasca 30 September 1965

kudeta militer di Indonesia tahun 1965-1966 adalah yang paling berdarah dalam catatan sejarah era Perang Dingin

Editor: Adityas Annas Azhari
wikipedia
KARTUN HARIAN RAKJAT - Kartun di surat kabar Harian Rakjat milik PKI yang menggambarkan gerakan 30 Setember 1965. Kartun ini terbit pada halaman satu edisi 2 Oktober 1965. 

TRIBUNJABAR.ID, BERLIN  - Aksi pembunuhan massal yang dilancarkan Angkatan Darat dan kelompok pendukungnya pascaperistiwa 30 September adalah salah satu tragedi kemanusiaan terbesar Asia di era Perang Dingin. Sampai sejauh mana keterlibatan Jerman?

Jerman Barat selama era Perang Dingin tahun 1960-an adalah salah satu ujung tombak Sekutu Barat menghadapi pengaruh Uni Soviet dan Cina.

Tidak heran jika Jerman Barat dan dinas rahasianya juga dikerahkan untuk mendukung kudeta militer di berbagai tempat, dari Chili (1973) sampai Turki (1980)

Soal Film G30S/PKI, Sejarawan Ini Beri Saran Begini Buat yang Belum Nonton, & bagi Generasi Milenial

Namun kudeta militer di Indonesia tahun 1965-1966 adalah yang paling berdarah dalam catatan sejarah era Perang Dingin.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (30/9/2020), diperkirakan 500.000 sampai tiga juta orang dibunuh, dari warga yang diduga simpatisan PKI sampai kelompok minoritas yang dianggap condong mendukung Cina.

Majalah berita terbesar Jerman, Der Spiegel, pada tahun 1971 sudah menurunkan berita tentang keterlibatan dinas rahasia Jerman Bundesnachrichtendisenst, disingkat BND, dalam apa yang disebut "operasi penumpasan" PKI.

Spiegel ketika itu menulis, BND telah mendukung dinas intelijen militer Indonesia tahun 1965 untuk memukul kudeta sayap kiri di Jakarta, dengan senapan mesin ringan, radio gelombang pendek, dan uang senilai 300.000 deutsche mark.

Beberapa minggu kemudian, Spiegel memberitakan bahwa "seorang komando BND", telah "melatih agen intelijen militer di Indonesia" untuk meringankan beban rekan-rekan CIA yang sedang berada "di bawah tekanan berat propaganda anti-Amerika" di Indonesia.

Instruktur BND itu "memasok senapan Soviet dan amunisi Finlandia" dan bahkan "benar-benar terlibat" dalam "perang saudara" itu.

Sejak Suharto sebagai pelaku utama sejarah meninggal dunia, makin banyak dokumen-dokumen rahasia di luar negeri yang dibuka untuk publik.

Di Jerman, tahun 2014 beberapa anggota dari Partai Kiri mulai melontarkan pertanyaan kepada parlemen mengenai peran Jerman, terutama setelah peran dinas rahasia Amerika Serikat CIA mendukung para jenderal Angkatan Darat untuk menggulingkan Soekarno makin jelas.

Pemerintah Jerman mengirim jawaban setebal delapan halaman, namun membantah "keterlibatan Jerman" dalam peristiwa itu. Operator intelijen Jerman yang dulu ditempatkan di Jakarta dan disebut dalam berita Der Spiegel adalah Kolonel Rudolf Oebsger Roeder, kemudian dikenal sebagai O.G. Roeder.

Setelah Suharto mengambil alih kekuasaan, dia kemudian menerbitkan biografi tentang Suharto dengan judul ''The Smiling General'', terbitan Gunung Agung tahun 1969. Edisi Indonesianya berjudul ''Soeharto, dari Pradjurit Sampai Presiden''.

Apa kata dokumen dinas rahasia Jerman tentang G30S ?

Data-data dinas rahasia yang sekarang terungkap mengindikasikan keterlibatan BND dan pemerintah Jerman sebelum peristiwa 30 September 1965.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved