Deretan Kecurigaan Anggota DPR soal Kebakaran Gedung Kejagung, Cleaning Service Punya Rp 100 Juta

Kecurigaan Arteria diungkapkan mulai dari mudahnya akses sang cleaning service dari tempat tugasnya ke lokasi kebakaran di lantai

Editor: Ravianto
Warta Kota
Gedung Kejaksaan Agung di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, tampak ludes usai dilalap si jago merah, Minggu (23/8/2020). Hampir keseluruhan bangunan Kantor Kejagung hangus akibat kebakaran yang terjadi pada Sabtu (22/8/2020) malam hingga Minggu pagi. 

Jika untuk mengambil untuk pengujian garis keturunan, para ahli akan mengambil sedikit dari bagian tubuh.

Nah, rambut adalah salah satu bagian tubuh yang diambil selain urine, liur, cairan vagina, sperma darah, atau jaringan tubuh lainnya.

Sampel tersebut akan dibandingkan dengan orang lain untuk mengetahui hubungan keturunan.

Tes DNA untuk Ungkap Kasus Kriminal

Kebakaran di Kejagung ini seolah banyak memunculkan kecurigaan. Bahkan sampai saat ini kasus ini masih dalam penyelidikan sempat diduga jika ini bukanlah kebakaran murni melainkan dibakar.

Benarkah ada pelaku kriminal di baliknya? Apakah tes DNA bisa mengungkapnya?

Nah, bagaimana tes DNA untuk mengungkap pelaku kasus kriminal? 

Benarkah jika rambut Joko si cleaning service, maka tes DNA akan sulit dilakukan?

Mengutup situs Universitas Gadjah Mada dalam artikel berjudul Tes DNA Mempermudah Pengungkapan Kasus Kriminal dijelaskan jika DNA penting dalam membantu penyelidikan aparat penegak hukum.

Tes atau uji DNA terbukti sangat membantu dalam mengungkap berbagai kasus kriminal atau tindak pidana, identifikasi korban kecelakaan atau bencana alam, dan penentuan hubungan kekerabatan anak-orang tua.

“Dari tes DNA ini bisa mengungkap banyak kasus kriminal, seperti pembunuhan, perkosaan dan penelusuran anak kandung. Bahkan, hampir 40% kasus di Lab DNA terkait penelusuran informasi anak kandung atau bukan,” kata Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri, Kombes. Pol. Putut Tjahjo Widodo DFM., M.Si., di Fakultas Biologi UGM, dikutip dari UGM.ac.id.

Putut menyampaikan materi bertajuk DNA Forensik, menjelaskan pemeriksaan DNA penting dilakukan dalam pengungkapan berbagai kasus kriminal maupun kecelakaan karena dapat membantu identifikasi korban yang tidak dapat ditangkap dengan identifikasi secara visual. Misalnya, pada korban kebakaran yang akan sulit dilakukan identifikasi secara visual.

Perkerja sedang membereskan puing-puing sisa kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jumat (18/9/2020).
Bareskrim Polri sudah menyerahkan gedung yang terbakar tersebut ke Kejaksaan Agung setelah dianggap selesai penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Perkerja sedang membereskan puing-puing sisa kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jumat (18/9/2020). Bareskrim Polri sudah menyerahkan gedung yang terbakar tersebut ke Kejaksaan Agung setelah dianggap selesai penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan )

“Identifikasi secara visual sulit dilakukan kecuali kasusnya masih baru, tetapi untuk korban kebakaran juga akan sulit,” terangnya.

Uji DNA tidak hanya dilakukan untuk mengungkap kasus kriminal maupun DVI saja. Namun, juga dilakukan untuk penyelesaian berbagai kasus perdata dan juga untuk kepentingan penelitian dan pengembangan. Uji DNA bisa dilakukan dengan menggunakan DNA inti, x kromosom, y kromosom, serta mitokondria.

“Sampelnya pun beragam yang berkaitan dengan sel, seperti darah, ludah, urine, gigi, rambut dan lainnya,”tutur alumnus Fakultas Biologi UGM ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved