Rencana Pembukaan Ibadah Umrah, Berikut Penjelasan Terkait Jamaah yang Akan Diprioritaskan
Pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka ibadah umrah namun bakal dilakukan secara bertahap.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah sempat menutup sementara aktivitas ibadah umrah, kini Pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka ibadah umrah dalam waktu dekat.
Namun, dikarenakan Covid-19 masih menjadi pandemi, pembukaan ibadah umrah bakal dilakukan secara bertahap.
Dikutip TribunJabar.Id dari Kompas.Com, Saudi pun merancang sejumlah mekanisme pembatasan yang disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus. X Lantas, dengan rencana tersebut, kapankah Indonesia bisa memberangkatkan jemaah umrah?
Lalu, bagaimana persiapannya?
Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Pembukaan 3 tahap
Berdasar info dari Saudi Press Agency sebagai link berita resmi yang terhubung dengan Kementerian Dalam Negeri Saudi, ada 3 tahapan yang akan dilakukan Arab Saudi untuk kembali menyelenggarakan umrah di masa pandemi Covid-19. Pertama, mengizinkan warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Saudi (mukimin) untuk menunaikan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020.
“Izin ini hanya untuk 30 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu 6.000 jemaah umrah per hari,” kata Menurut Konsul Haji Konsulat Jenderal RI Jeddah Endang Jumali melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Kedua, mengizinkan ibadah umrah dan shalat di Masjidil Haram bagi warga negara Saudi dan ekspatriat mulai 18 Oktober 2020.
Di tahapan ini, kapasitas bertambah menjadi 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yakni 15.000 jemaah umrah per hari dan 40.000 jamaah shalat per hari.
Ketiga, mengizinkan ibadah umrah dan shalat bagi warga Saudi, ekspatriat, dan warga dari luar kerajaan.
Mekanisme ini baru akan dimulai pada 1 November 2020 mendatang, sembari menunggu pengumuman resmi mengenai kondisi pandemi Covid-19.
Pada tahap ini, Masjidil Haram diharapkan mampu menampung 100 persen sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu 20.000 jamaah umrah per hari dan 60.000 ribu jemaah shalat per hari.
Terkait dengan mekanisme ketiga ini, kata Endang, nantinya pemerintah Saudi akan mengumumkan negara mana saja yang diizinkan memberangkatkan jemaahnya untuk umrah.
“Namun, Kemenkes Saudi nantinya akan merilis daftar negara dari luar kerajaan yang diizinkan masuk atau memberangkatkan jemaah," ujar Endang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/tawaf-kabah-tahun-ini.jpg)