PSBB Jakarta Bikin PO Bus AKAP di Sumedang Sepi Penumpang Hingga Tak Jadi Berangkat
PSBB jilid dua di Jakarta berdampak buruk bagi perusahaan otobus (PO) bus AKAP yang beroperasi dari Terminal Tipe A Ciakar Kabupaten Sumedang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) jilid dua di Jakarta berdampak buruk bagi perusahaan otobus (PO) bus antar kota antar provinsi ( AKAP) yang beroperasi dari Terminal Tipe A Ciakar, Kabupaten Sumedang.
Seperti diketahui, penerapan PSBB jilid dua di Jakarta akan diterapkan selama dua pekan kedepan dan mulai berlaku sejak 14 September hingga 27 September 2020 mendatang.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Ciakar Sumedang, Dadang Suganda mengatakan, dampak buruk terhadap PO bus AKAP akibat PSBB Jakarta itu, saat ini sudah mulai sepi penumpang, terlebih penumpangnya dibatasi hingga 50 persen.
• Bus AKAP dari Terminal Ciakar Sumedang Masih Bisa Masuk Jakarta Meski Diterapkan PSBB
"Penumpangnya juga sepi, paling bus MS itu hanya ada dua sampai tiga orang penumpang. Kalau dua penumpang kadang-kadang gak jadi berangkat ke Terminal Kampung Rambutan Jakarta," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (20/9/2020).
Ia mengatakan, dari empat bus AKAP yang beroperasi saat PSBB Jakarta, penumpangnya paling banyak hanya enam orang untuk satu bus, sehingga jumlah itu tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan pihak PO bus.
"Jadi, PSBB Jakarta sangat berpengaruh karena penumpangnya juga takut dan biaya yang dikeluarkan PO bus lebih besar dari pendapatan," kata Dadang.
Ia mencontohkan, jika bus AKAP hanya bisa menarik penumpang paling banyak enam orang, tetap tidak bisa menutupi biaya yang harus dikeluarkan untuk satu kali berangkat ke Terminal Kampung Rambutan.
"Gak sesuai banget, kalau misalnya penumpang enam orang ongkosnya Rp 100 ribu hanya dapat Rp 600 ribu, sedangkan pengeluaran bisa mencapai Rp 1 juta untuk solar, tol dan biaya yang lainnya," ucapnya.
• Satu Peserta Tes SKB CPNS Sumedang Langsung Dinyatakan Gugur, Ini Alasannya
Terkait masalah ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sehingga selama PSBB di Jakarta diterapkan, urusan penarikan penumpang itu keputusannya tetap dikembalikan ke pihak PO bus AKAP.
"Itu dikembalikan ke pihak perusahaan, kalau terminal tetap menerapkan protokol kesehatan bagi penumpang yang akan berangkat maupun yang datang," ujar Dadang.
• Telur Raksasa itu Dijual Seperti Biasa, Sebagai Komoditas Usaha Peternakan Ayam Petelur