Kisah Haru Prajurit TNI Bertugas di Perbatasan saat Anak Lahir, Azani Putrinya Lewat Video Call

Momen kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh orangtua. Tapi tak semua orangtua dapat menyaksikan secara langsung kelahiran anaknya.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
Instagram/@tni_angkatan_darat
prajurit TNI azani anaknya karena bertugas di perbatasan negara 

TRIBUNJABAR.ID - Momen kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh orangtua.

Tapi tak semua orangtua dapat menyaksikan secara langsung kelahiran anaknya.

Seperti yang dirasakan prajurit TNI ini.

Dia sedang bertugas di perbatasan saat proses persalinan istri.

Sang anak dilahirkan di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sementara prajurit TNI itu berada berkilo-kilo meter jauhnya.

Ia bertugas di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.

Prajurit TNI itu merupakan anggota Satgas Yonif Raider 413/Bremoro Kostrad.

Meski terpisah jarak, ia tetap tak melewatkan momen bersejarah bagi keluarganya.

Sebagai ayah, prajurit TNI itu menyaksikan wajah anaknya melalui video call.

Ia pun mengazani anak perempuannya.

Kisah mengharukan itu dibgikan di Instagram TNI Angkatan Darat.

"Buah hatinya baru lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, seorang prajurit Satgas Yonif Raider 413/Bremoro Kostrad mengadzani putrinya via video call dari wilayah perbatasan negara RI-PNG." begitu bunyi tulisannya.

Kisah Prajurit Berprestasi

Serda M Ahlul Firman (23), merupakan kelahiran Palembang, 24 April 1997, saat ini mengabdikan diri untuk Bangsa Indonesia sebagai Prajurit TNI sejak tahun 2017.

Menjadi seorang TNI, diakuinya menjadi cita-citanya sejak kecil. Firman mengatakan, bahwa Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tinggal di pelosok Palembang, Sumatera Selatan.

Ada Potongan Harga untuk Anda yang Ingin Miliki Honda CBR 250RR

"Bisa jadi anggota TNI, itu berkat prestasi dari olahraga Triathlon. Tahun 2019, diajang Sea Games 2019 di Pilipina, saya berhasil meraih perunggu, juara ketiga," kata Firman kepada Tribun Jabar di Markas Besar Disjasad, Kota Cimahi, Kamis (11/6/2020).

Triathlon merupakan olahraga yang menggabungkan Renang, Sepeda, dan lari. Firman mengenal olahraga Triathlon ini sejak tahun 2013. Latar belakang olahraga yang dikuasai Firman ialah renang, Triathlon awalnya hanya sebagai sampingan saja.

Karena berasal dari keluarga yang kurang mampu, saat berlatih Triathlon, Firman meminjam sepeda milik Pelatihnya. Jika dua bulan lagi akan bertanding, maka satu bulan Ia meminjam sepeda. Setelah digunakan berlatih, Ia mencuci sepeda tersebut, dan mengembalikan ke pemiliknya.

Prajurit TNI yang berdinas di Markas Disjasad yang ada di Kota Cimahi tersebit, pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuatnya gagal ikut lomba di Pra PON untuk olahraga renang.

"Saya akui, sebelum saya menjadi prajurit TNI, banyak sekali kendala bahkan omongan yang kurang enak dari orang lain, sempat membuat saya minder, tapi saya tetap berusaha," katanya.

Suatu hari, Firman diajak oleh seniornya untuk berlatih ke Bandung, namun Ia menolak karena tidak memiliki uang yang cukup. Tapi, akhirnya Ia berangkat, dan memperdalam ketangkasannya terhadapan olahrga Triathlon. Tinggal di Mes di Bandung, Ia masih merasa dikucilkan.

Selama di Bandung, Firman hanya memiliki satu pasang sepatu. Sepatu tersebut digunakannya untuk berlari, berjalan, latihan, hingga terlihat usang dan aromanya yang bau. Bahkan, karena aroma bau tersebut, penguhuni mes meminta kepada Firman agar sepatunya untuk tidak dimasukkan ke dalam mes.

Di Pelembang, pernah terbersit dipikirannya untuk menjadi pengemudi ojek online. Akhirnya, Ia berpikir untuk mendaftar TNI AD, ditambah dorongan dari orangtuanya.

"Berangkat mendaftar TNI, pertama diusir, karena prestasi olahraga yang saya miliki tidak masuk dalam kriteria penerimaan anggota TNI untuk jalur prestasi. Singkat cerita saya menjadi anggota TNI AD. Orangtua saya bangga dan saya bisa sedikit membantu adik saya," katanya.

Uniknya, pria yang pernah mengharumkan nama Indonesia di Sea Games 2019, Pilipina, di Kampung Halamannya, banyak yang tidak mengetahui bahwa dirinya adalah prajurit TNI AD .

"Akhir 2019 kemarin, saya pulang ke Kampung saya di Gandus, Palembang. Tidak banyak yang tahu kalau saya anggota TNI, saya juga tidak cerita. Hanya beberapa orang saja yang tahu. Kalau ditanya, saya jawab saja kerja di Bandung," katanya.

Yossy Penjual Gorengan Cantik, Isi Waktu Luang Bantu Orangtua Setelah Di-PHK karena Virus Corona

Selama menjadi atlet Triathlon, pengalaman yang sulit dilupakan oleh Firman ialah, pernah mengalami cidera otot yang cukup para saat mengikuti Olimpiade Militer di Wuhan China. Selain itu, prestasi sebagai juara 3 Sea Games 2019, menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakannya.

Kepada anak muda yang bercita-cita sebagai anggota TNI, khususnya yang memiliki keterbatasan secara ekonomi, Firman berpesan agar tetap berjuang dan yang utama adalah memumpuk rasa percaya diri.

Jabar Fokus Penanganan Covid dan Penerapan AKB di Pasar Tradisional, Semua Diminta Berkomitmen

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved