Hampir 50 Persen Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Menyerang Anak-Anak, Sudah 20 Orang Meninggal
Hampir 50 persen dari total 1.214 kasus DBD di Kota Tasikmalaya ternyata menyerang anak-anak.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Hampir 50 persen dari total 1.214 kasus DBD di Kota Tasikmalaya ternyata menyerang anak-anak.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Rabu (16/9), menyebutkan, penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini menyerang anak usia 15 tahun ke bawah.
Yaitu satu persen balita berusia satu tahun, 15 persen balita 1-4 tahun, dan 27 persen anak 5-14 tahun.
Begitu pula kasus kematiannya. Dari 20 kasus kematian, enam persen balita satu tahun, 12 persen 1-4 tahun, dan 24 persen 5-14 tahun.
• Pengguntingan Bendera Merah Putih, 3 Orang Diamankan Polisi, yang Gunting dan Sebar Video
"Anak-anak memang rentan terhadap serangan DBD. Mereka suka tidur pagi dan sore di mana saat itu nyamuk aedes aegypti gentayangan," kata Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Rabu (16/9).
Namun, menurut Uus, saat ini serangan DBD sudah landai grafiknya. Puncak serangan terjadi antara Juni-Juli dan setelah itu mulai landai.
"Warga tetap harus waspada. Jangan abaikan gerakan pemberantasan sarang nyamuk yang tidak sulit. Yakni menguras bak, menimbun dan membuang bejana sarang nyamuk," ujar Uus.
• Robert Alberts Pastikan Empat Pemain U-20 akan Dikontrak oleh Persib Bandung