Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan? Mitos atau Fakta?

Orang yang doyan begadang cenderung mengonsumsi asupan 248 kalori lebih banyak setiap hari.

Editor: Siti Fatimah
Ilustrasi begadang 

Kenapa begadang merusak diet menurunkan berat badan?

Begadang bisa merusak program menurunkan berat badan karena dapat memengaruhi emosi dan metabolisme tubuh. 

Melansir WebMD, otak orang yang doyan begadang sulit mengambil keputusan dengan jernih, termasuk pilihan terkait gaya hidup sehat seperti menentukan asupan.

Dampak begadang bagi kesehatan lainnya yakni orang suka begadang biasanya menuntut sesuatu agar lebih nyaman.

Tak pelak, orang yang doyan begadang jadi suka mengemil atau mencari asupan yang tidak sehat agar matanya tetap terjaga.

Sering Begadang Main Smartphone, Mental Bocah 13 Tahun Terganggu, Kerap Benturkan Kepala ke Dinding

Selain itu, kebiasaan begadang dan kurang tidur bisa memicu lonjakan hormon stres kortisol dan membuat tubuh kurang energi.

Akibatnya, orang yang suka begadang cenderung kerap lapar dan merasa selalu ingin makan lebih banyak untuk mencukupi kekurangan energi.

Kurang tidur juga bisa memengaruhi metabolisme. Saat waktu tidur terlalu singkat, tubuh jadi sulit memproses insulin yang bertugas mengendalikan kadar gula dan energi.

Akibatnya bukan hanya gula darah tak terkontrol. Tubuh juga sulit mengolah lemak dalam aliran darah, sehingga lemak menumpuk di tubuh.

Dengan demikian, kurang tidur dapat menghambat metabolisme tubuh dan berdampak pada pertambahan berat badan.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved