Mengapa Majalengka Dijuluki Kota Angin? Ternyata Ini Beberapa Alasannya
Hingga hari ini, Majalengka kerap mendapat julukan sebagai kota Angin. Meskipun belum
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Hingga hari ini, Majalengka kerap mendapat julukan sebagai kota Angin.
Meskipun belum ada bukti tertulis tentang hal itu, julukan kota angin sudah sangat melekat.
Akan tetapi, banyak pertanyaan dari masyarakat bahkan yang belum tahu yang mempertanyakan julukan Kabupaten Majalengka sebagai Kota Angin.
Mungkin, Majalengka disebut Kota Angin karena meskipun tak musim hujan, tak musim kemarau, hembusan angin di Majalengka selalu kencang dan memiliki khas tersendiri.
Sebenarnya, kenapa sih Majalengka dijuluki kota angin? Ini beberapa fakta pembuktiannya.
1. Adanya Kantor BMKG
Alasan pertama, Majalengka disebut kota angin tentu saja karena pengaruh letak geografisnya yang berada di kaki Gunung Ciremai, sehingga hembusan anginnya begitu kencang.
Hal tersebut menjadikan Majalengka sebagai, satu-satunya daerah di wilayah III Cirebon (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Indramayu) yang memiliki kantor Badan Meterologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) tepatnya di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
Keberadaannya tiada lain untuk memantau suhu dan cuaca di wilayah Ciayumajakuning terutama masalah peranginan.
Tapi klaim Majalengka sebagai kota angin pun masih perlu dibuktikan secara ilmiah.
Agar hal ini tidak menimbulkan perdebatan di kemudian hari.
• Nasib Wisata Sukabumi di Tengah Pandemi Covid-19, Kadis Pariwisata: Belum Menggairahkan
2. Istilah Kota Angin digunakan Sejak 1980
Menurut penuturan Mang Naro, pegiat Grup Madjalengka Baheula (Grumala) sebutan “Kota Angin” bagi Majalengka mungkin sekitar tahun 1980-an.
Sebab, hingga kini belum pernah menemukan berita arsip tertulis Belanda yang menyebutkan atau menerangkan soal cuaca di Majalengka.