Politik Negeri Jiran
Mahatir Tidak Yakin Partai Milenial Bentukan Syed Saddiq Bakal Sukses di Pemilu Malaysia
ilmuwan politik Bridget Welsh mengatakan bahwa Mahathir yang sudah berusia 95 tahun tidak memahami kaum muda
TRIBUNJABAR.ID, KUALA LUMPUR - Mantan perdana menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad (95) tidak yakin partai pemuda yang didirikan Syed Saddiq (28) akan berhasil dalam pemilihan umum (pemilu).
Dilansir The Star, Mahathir mengatakan, meski partai yang belum disebut namanya itu akan mendapat dukungan substansial dari kaum muda alias para milenial, kemungkinannya untuk menang masih kurang cukup. Dukungan pemilih lama, berdasarkan pemikiran Mahathir, diperlukan untuk memenangkan pemilu.
Pendapat Mahathir itu, disangkal oleh ilmuwan politik Bridget Welsh yang mengatakan bahwa Mahathir yang sudah berusia 95 tahun tidak memahami kaum muda.
"Itu menunjukkan seberapa tua Dr Mahathir. Faktanya, keterlibatan dalam memimpin kaum muda adalah bidang di mana Dr Mahathir tidak memiliki kinerja yang cukup baik," ujar Welsh yang juga peneliti kehormatan dari Universitas Nottingham, Asia Research Institute Malaysia yang berbasis di Kuala Lumpur.
Soal apakah partai yang dipimpin Syed Saddiq akan bisa memenangkan pemilih lama atau tidak, Welsh berpendapat bahwa Dr Mahathir ada benar dan ada salahnya.
Bagaimana pun, menurut wanita itu, beberapa hal bergantung pada platform di mana partai Saddiq berdiri. Dia juga mencatat, banyak swing voter di Malaysia. Welsh mengungkapkan bahwa partai yang didirikan Saddiq sudah membuat dampak yang menggerakkan kaum muda.
" Partai itu membuat kaum muda mau berpikir tentang politik. Partai itu memberi tempat bagi kaum muda untuk terlibat dengan isu-isu yang ada dan berpartisipasi. Hal itu sangat penting karena mereka membuat 40 persen dari pemilih," ujar Welsh.
Dia juga menjelaskan bahwa masyarakat sudah muak dengan partai politik saat ini yang kerap melakukan perpecahan. Dalam perpolitikan saat ini, pemuda tidak mendapatkan perwakilan yang memadai. Oleh karenanya, suara pemuda dianggap dimarjinalkan.
Bertolak belakang dari pendapat Welsh, analis politik dari Universitas Malaya, Dr Muhammad Asri Mohd Ali sependapat dengan pandangan Dr Mahathir.
Menurutnya terdapat dua alasan mengapa partai yang dipimpin pemimpin muda tak akan bisa menarik pemilih baru:
1) Semua partai dominan di Malaysia, karena alasan tertentu didasarkan pada etnis dan jangkar pada daerah. Misalnya DAP di Penang, PAS di sabuk Melayu dan PKR di Selangor. Dia mengatakan sulit menembus daerah tersebut.
2) Syed Saddiq tidak terkait dengan sebab apapun selain masalah pemuda.
“Apa jadinya kalau dia bertambah tua? Dan hampir setiap parpol punya sayap pemuda,” ujar Muhammad Asri.
Menanggapi pendapat itu, Syed Saddiq bersikap sopan dalam kicauannya di Twitter, "Terima kasih, Tun. Kami menerima kritik dengan hati terbuka. Ini adalah partai yang dipimpin oleh anak muda untuk semua orang Malaysia." (kompas.com/miranti kencana wirawan)