Sampai Agustus 2020, Kasus DBD di Ciamis Mencapai 1.384 Kasus, 5 Orang Meninggal Dunia

Sampai akhir Agustus 2020, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis selama 8 bulan mencapai 1.384 kasus.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Pixabay
nyamuk penyebab DBD 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Sampai akhir Agustus 2020, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis selama 8 bulan mencapai 1.384 kasus. Jumlah penderita DBD yang meninggal sebanyak 5 orang.

Tingkat kematian kasus DBD di Ciamis tersebut lebih banyak dari tingkat kematian kasus positif Covid-19.

Dari total  kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis sampai Senin (31/8) sebanyak 31 orang. Sebanyak 23 orang dinyatakan sembuh, 7 orang masih pisitif aktif dan seorang meninggal dunia.

Menurut Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis dr H Bayu Yudiawan MM  kepada Tribun Kamis (3/9) jumlah kasus DBD di Ciamis sampai akhir bulan Agustus, Senin (31/8) sebanyak 1.384 kasus dan 5 orang meninggal dunia.

Pilkada Indramayu 2020, Ini Foto Empat Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati yang akan Bersaing Ketat

“Jumlah pasien DBD yang meninggal sebanyak 5 orang.  Lainnya, seorang pasien yang meninggal bulan Agustus lalu semula dicurigai DBD. Tetapi ternyata trombositopenia - nya karena anemia aplastik. Jadi kasus kematiannya bukan karena DBD (exclude),” ujar dr H Bayu Yudiawan kepada Tribun Kamis (3/9).

Sebanyak  1,384 kasus DBD  selama 8 bulan tahun 2020 tersebut paling banyak pada bulan Januari (270 kasus, 3 meninggal), Februari (375 kasus, 2 meninggal), dan Maret (312 kasus).

Tiga bulan pertama 2020 tersebut kasus DBD di Ciamis termasuk tiga besar kasus DBD tertinggi di Jabar. Ciamis sempat masuk zona merah kasus DBD di Jabar.

Memasuki bulan April kasus DBD mulai menurun (hanya 106 kasus). Kemudian Mei (96 kasus), Juni (113 kasus), Juli (71 kasus) dan Agustus (41 kasus).

“Memasuki bulan Agustus kasus DBD di Ciamis menurun drastis, hanya 41 kasus. Tetapi di Panawangan ada peningkatan kasus (DBD),” katanya.

Cara Mengaktifkan Kuota Belajar Tri (3) Indonesia, Bisa Dipakai untuk Akses RuangGuru hingga Zenius

Sebanyak 1.384 DBD yang terjadi di Ciamis selama tahun 2020 (sampai bulan Agustus) tersebut menurut dr Bayu tersebar di seluruh wilayah kerja puskesmas di 27 kecamatan di Ciamis.

Dari 37 wilayah kerja puskesmas di Ciamis, penyumbang terbanyak kasus DBD selama tahun 2020 ini adalah wilayah kerja Puskesmas Ciamis Kota (280 kasus). Menyusul kemudian Cisaga (121 kasus),  Cijeungjing (112 kasus) dan Handapherang (100 kasus).

Dan dari 37 wilayah kerja puskesmas yang ada di Ciamis tersebut, yang paling sedikit terjadi kasus DBD-nya adalah di wilayah kerja Puskesmas Gardujaya Panawangan (1 kasus) dan Sidaharja (2 kasus).

Untuk mengantisipasi berkelanjutannya kasus DBD di Ciamis, pihak Dinkes Ciamis terus menggalakan gerakan “satu rumah satu jumantik”.

Setiap rumah harus punya orang juru pantau jentik nyamuk guna meminimalisir perkembang biakan nyamuk aedes aegypti, nyamuk penular penyakit DBD.

Selain itu tiada henti mengimbau warga untuk selalu melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secar massif.

Ditengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, katanya warga  juga diingatkan untuk tidak lalai dan selalu waspada dengan ancaman penyakit  DBD yang juga mematikan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved