Korban Keracunan di Ciamis Ternyata 5 Anak, Tak Cuma Permen Lipstik, Mereka Juga Jajan Makanan Lain

Ke-5 anak-anak tersebut menurut dr Bayu mengalami gejala pusing-pusing, mual, muntah-muntah, berak dan demam.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
istimewa
Tiga kakak beradik di Ciamis diduga keracunan permen. Seorang anak meninggal dunia. 

Laporan Wartawan Tribun  Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dari penelusuran yang dilakukan petugas survailans dari Dinkes Ciamis dan Puskesmas Sadananya Ciamis korban keracunan yang diduga setelah makan permen, sudah diketahui sebanyak lima orang. ( bocah di Ciamis keracunan permen lipstik )

Tidak hanya tiga orang kakak beradik, anak pasangan suami-isteri Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia, warga Dusun Desa RT 01 RW 01 Desa Gunung Sari, Sadananya Ciamis. Tetapi juga ada D (11) asal Cikoneng masih saudara ketiga kakak beradik tersebut.

Dan E (10) teman main korban satu kampung tapi beda RT di Dusun Desa tersebut.

“Sampai hari ini tim survailans dari Dinkes Ciamis dan Puskesmas Sadananya masih melakukan penelusuran di lapangan dan melakukan penelitian epidemologi (PE)."

"Untuk sementara diketahui ada lima korban. Diantaranya seorang meninggal dunia, R (10), sedangkan kedua adiknya selamat setelah dirawat intensif di RSU Ciamis,” ujar Kabid  Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, dr H Bayu Yudiawan MM kepada  Tribun Rabu (2/9).

Ternyata Tak Cuma Konsumsi Permen Stik

Sementara D (11) asal Cikoneng sempat dirawat di RS Jasa Kartini Tasikmalaya dan E (10) sempat dirawat di RSU Ciamis dengan gejala yang sama.

Ke-5 anak-anak tersebut menurut dr Bayu mengalami gejala pusing-pusing, mual, muntah-muntah, berak dan demam.

“Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui, karena masih menunggu hasil uji lab dan penelitian. Dugaan karena makan permen berbentuk stick (lipstik) itu baru asumsi."

"Ternyata saat main ke 5 korban tersebut tidak hanya makan permen, tetapi juga ada jajanan lainnya. Itulah yang terus kami telusuri,” katanya.

Kejadian yang menimpa ke-5 anak-anak tersebut menurut dr Bayu berawal dari acara syukuran keluarga di rumah korban kakak beradik di Dusun Desa Rt 01 RW 01 Desa Gunungsari pada Rabu (26/8) siang.

Saat berlangsung acara syukuran tersebut, R (10) bersama kedua adiknya dan teman mainnya, E (10) dan saudaranya, D (11) bermain dan jajan.

Makan permen dan jajanan lainnya.Diperkirakan juga ada anak-anak lainnya yang ikut main dan jajan.

“Hari Kamis (27/8), R dan adik-adiknya mengalami gejala diare. Demikian juga D yang sudah pulang bersama orang tuanya . D cepat dibawa orangtuanya ke rumah sakit di Tasikmalaya,” ujar dr Bayu.

R dibawa ke RSU Ciamis Sabtu (29/8) tengah malam dalam kondisi dihedidrasi berat dan nyawanya tidak tertolong lagi.

Dan dini hari harinya kedua adik R menyusul dibawa ke RSU Ciamis dalam kondisi juga mengalami dehidrasi tetapi selamat setelah menjalani perawatan intensif.

Di hari yang berbeda E, teman main R beda RT, juga dibawa ke RSU Ciamis dan kondisinya sudah membaik.

“Petugas kami di lapangan masih melakukan penelusuran tentang kemungkinan adanya korban lain. Kalau asumsinya akibat makan permen mirip lisptick tersebut yang dibelinya di warung misalnya. Tentu juga ada anak-anak lainnya yang jajan dan memakannya. Kasus ini masih dalam penelusuran,” katanya.

Tidak hanya tim survailans dari Dinkes Ciamis dan Puskesmas Sadananya saja yang melakukan penulusuran dan PE.

Tetapi menurut dr Bayu, petugas dari Loka POM Tasikmalaya, KPAI berikut petugas kepolisian juga melakukan penelusuran.

Terutama untuk mengetahui penyebab ke-5 korban mengalami gejala keracunan atau muntaber tersebut yang telah merenggut nyawa seorang korban tersebut (andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved