SMA dan SMK di Sukabumi Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas pada 1 - 7 September 2020

Kabar baik soal sekolah tatap muka SMA/SMK di Sukabumi mulai menunjukkan titik terang, setelah hasil tes swab 106 guru keluar.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Dedy Herdiana
Kontributor Kabupaten Sukabumi/M Rizal Jalaludin
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kabar baik soal sekolah tatap muka SMA/SMK di Sukabumi mulai menunjukkan titik terang, setelah hasil tes swab 106 guru keluar.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, hasil swab 106 guru aman, meskipun ada satu guru yang dinyatakan positif.

Namun, guru tersebut telah menjalani karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah.

IDI Majalengka Sayangkan Sekolah yang Sudah Menggelar Belajar Tatap Muka

"Alhamdulillah, hasil swab aman. Dari 106 yang mengikuti 1 orang yang positif dan sudah melakukan karantina mandiri didampingi Puskesmas Karangtengah," ujar Nonong saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Selasa (1/9/2020).

Nonong menyebutkan, ada 28 sekolah SMA/SMK yang akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas pada Kamis, 3 September 2020.

Rencananya, kata Nonong, setelah dibuat komitmen, sekolah tatap muka ini akan dimulai tanggal 7 September 2020.

"Pada hari Kamis 3 September, 28 sekolah SMA/SMK akan membuat komitmen tentang pola pembelajaran tatap muka terbatas. Dan direncanakan tanggal 7 September 2020 kami memulai pembelajaran tatap muka terbatas, untuk tahap awal," terangnya.

VIDEO Ciamis Kekurangan 6.200 Guru dan Tenaga Kesehatan, Padahal Setiap Tahun 500 Orang Pensiun

"Setelah dua minggu, tahap awal akan dievaluasi. Untuk 28 sekolah SMA/SMK itu, semua persyaratan dan dokumen sudah lengkap sesuai aturan. Karena sudah lolos verifikasi gugus covid. Tentang persetujuan orang tua, itu merupakan salah satu persyaratan verifikasi," katanya.

Sementara itu, untuk jadwal ataupun teknis pembelajaran tatap muka, pihaknya baru akan membicarakannya pada Kamis mendatang saat pembuatan komitmen.

"Kalau sudah disetujui, berarti semua dokumen, infrastruktur, dan lain-lain dianggap sudah lengkap. Kami baru akan membicarakannya (pola belajar, red) hari Kamis," jelasnya.

"Polanya belum. Hanya intinya adalah tahap awal merupakan tahap percobaan. Prinsipnya yang diutamakan adalah kesehatan siswa. Tatap muka terbatas sekali, dan sangat hati-hati. Formula belajarnya akan dibicarakan," pungkasnya.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved