Camp Bebas Riba Kopdar di Cianjur, Tiap Hari Terima Keluhan Bunuh Diri sampai Jual Diri karena Utang
Camp Bebas Riba (CBR) sebuah komunitas yang memberikan solusi cara menyelesaikan utang, mengadakan kopi darat di Cianjur bersama 25 angggota
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Camp Bebas Riba (CBR) sebuah komunitas yang memberikan solusi cara menyelesaikan utang, mengadakan kopi darat di Cianjur bersama 25 angggota dari Bandung Raya, Cianjur, dan Sukabumi, Senin (31/8/2020).
Sekjen CBR Bandung Raya, Adityas Azhari, atau yang akrab disapa Bang Adit, mengatakan agenda kopi darat lebih kepada sharing, diskusi, dan solusi ringan bagi anggota yang memiliki utang.
"Acara kopi darat lebih kepada silaturahmi anggota Cianjur dan Sukabumi untuk sharing ilmu dan mewaspadai bahaya riba," ujar Adit.
• INI CARA DAPAT Kuota Internet Gratis untuk Siswa, Guru, Mahasiswa dan Dosen serta Kriteria Daerahnya
Adit mengatakan, biasanya CBR akan turun jika utang riba menyerang anggota dan mengancam jiwa serta aset anggota.
"Biasanya yang masuk anggota ini mereka yang sudah kronis dengan utang riba," kata Adit.
Zarir Rohman (31) anggota perwakilan Cianjur Sukabumi, mengaku sempat mendapat teror dan rumah tangganya nyaris bubar gara-gara meminjam uang ke 46 orang dengan nilai total hampir 200 juta.
"Alhamdulilah setelah masuk CBR lambat laun saya menyelesaikan utang satu persatu sesuai dari arahan anggota lainnya yang juga bernasib sama dengan saya," kata Jarir.
Jarir mengatakan, kebanyakan kasus di Cianjur terlilit utang karena arisan online via media sosial dan pinjaman online.
"Saat saya banyak utang itu bermula dari arisan via media sosial, yang jelas uangnya dibawa kabur, punya utang ke bank dan utang di 46 titik," katanya.
• Setelah Puasa Asyura 10 Muharram Besok Mulai Kerjakan Puasa Ayyamul Bidh, Berikut Bacaan Niatnya
Jarir mengatakan, di Cianjur ada sekitar 50 anggota CBR rata-rata masih malu-malu karena menganggap utang masalah pribadi. Mereka bergabung di CBR melalui media sosial facebook dan WhatsApp.
Dwi Putro (33) Ketua DPW CBR Bandung Raya membawahi Bandung Raya, Cianjur, Garut, dan Sukabumi, mengatakan
Kopdar CBR itu lebih kepada perkenalan latar belakang dari berbagai profesi. Di acara kopdar juga dilakukan pemetaan utang, dan solusi ringan pemecahannya.
"Kalau untuk tahapan selanjutnya CBR terdiri dari komunitas sosial Yayasan Peduli Konsumen Cerdas Bersama Rakyat. Baru turun jika utang mengancam jiwa atau aset anggota," katanya.
• Edo Kondologit Murka, Adik Ipar Tewas di Tahanan, Kasus Dugaan Mencuri Membunuh serta Perkosa Nenek
Ia mengatakan, CBR adalah komunitas sosial yang sekretariat pusatnya di Jalan Pahlawan No 46x Tanjung, Purwokerto.
CBR didirikan Oktober 2016 dan saat ini sudah punya lebih dari 80 korwil seluruh Indonesia.
"Kami berangkat dari keprihatinan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang hidup tapi tidak punya penghidupan dan tidak merasakan kehidupan yang sejati karena terenggut oleh utang riba," katanya.
Menurutnya, hampir setiap hari kedatangan orang maupun via telepon yang curhat mau bunuh diri, jual ginjal, pasangan minta cerai, anak kena narkoba, niat jual diri, putus silaturahmi, usaha bangkrut, ketipu, dan lainnya.
"Pada yang intinya mereka sudah stres karena banyak Debt Collector (DC) yang datang untuk menagih baik ke rumah maupun ke tempat kerja," katanya.
Semua pengurus dan relawan CBR tidak ada yang dibayar/digaji, karena bukan perusahaan dan EO yang setiap acara ada tarifnya.
"Event CBR mayoritas gratis karena prinsip kami tidak mau meminta bayaran/imbalan dari manusia tapi minta dibayarnya langsung sama Allah SWT Sang Maha Kaya. Alhamdulillah setiap acara yang diselenggarakan sukses dan lancar, banyak para peserta yang tercerahkan, punya semangat/gairah untuk menjalani hidup normal kembali," katanya.
• Terakhir Serahkan Nomor Rekening Pekerja Hari Ini, BLT Rp 600 Ribu Tahap Dua Segera Meluncur
Dwi mengatakan, setiap upaya pasti ada aral melintang dan tantangan, termasuk fitnah. Pihaknya berprinsip terserah orang lain mau bilang apapun tentang CBRbmau itu mencibir, nyinyir, pandangan negatif lainnya karena hal itu tidak penting.
"Bagi kami yang terpenting dan utama adalah tetap dakwah jalan terus, tanpa batas, amar ma'ruf nahi munkar, memberikan edukasi, motivasi, dan solusi kepada masyarakat luas yang membutuhkan ilmu tentang bahayanya riba beserta penanggulangannya," katanya.
Ia mengatakan, solusi yang diajarkan berdasarkan pengalaman pribadi ada 2 yaitu Ikhtiar Langit (hablum minalloh) dan Ikhtiar Bumi (hablum minannas) atau bisa disebut Iman dan strategi.
"Kebahagiaan bagi kami tersendiri yang tidak ternilai dengan materi apapun, kalau banyak alumni CBR yang utangnya sudah lunas, melihat rumah tangganya kembali rukun, tidak jadi bunuh diri, tidak jadi jual ginjal, jual diri untuk bayar utang, anggota keluarga tetap saling membantu tidak malah menjauh, tetap jaga tali silaturahmi," katanya.
• Persib Top Sepekan: Nilai Tiga Pemain Baru di Mata Robert, Tim Inti Kalah hingga Akhiri Kutukan
Ia mengatakan, mayoritas pengurus CBR berasal dari mantan pegawai lembaga ribawi yang alhamdulillah masih diberi hidayah oleh Allah SWT untuk hijrah mencari rezeki yang halal dan berkah.
"Kami menyadari sebagai manusia yang banyak salah dan khilaf, oleh karena itu perjuangan dakwah kami sebagai penebusan dosa di masa lalu, istilahnya ngangsur dosa," katanya.
Agenda agenda CBR yaitu kopdar yaitu pertemuan rutin anggota untuk sharing, curhat, dan belajar. Solunar yaitu seminar satu hari. Camp Bebas Riba# 2 hari 1 malam. Solusign yaitu pelatihan untuk kader kader wilayah. CBR Finalle yaitu lanjutan sampai tahap pendampingan hukum.(fam)