Mini Lab Food Security masuk jajaran 15 besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB
Mini Lab Food Security masuk jajaran 15 besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kemenpan RB
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Mini Lab Food Security masuk jajaran 15 besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi(Kemenpan RB).. Inovasi di bidang pangan itu kini dilengkapi dengan aplikasi e-wasmut.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, inovasi ini sebagai solusi atas kekhawatiran Pemerintah Kota (Pemkot) terhadap kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat Kota Bandung. Tujuannya, agar pangan yang beredar di Kota Bandung terjaga keamanan dan kesehatannya.
“Kami ingin memberikan kepastian rasa aman dan nyaman bagi masyatakat Kota Bandung dalam mengkonsumsi pangan. Karena Bandung bukan kota produsen, tapi kota konsumen. Jadi kami ingin dapat kepastian pangan yang masuk ke Kota Bandung aman,” ujar Oded di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, pekan lalu.
Oded menuturkan, dengan adanya inovasi ini memerhatikan kesehatan dan keamanan bagi masyarakat. Selain itu juga membuka kesadaran para pedagang di 33 pasar tradisional serta 61 pasar moderen untuk turut menjaga kualitas pangan di Kota Bandung.
“Dengan adanya inovasi ini terasa oleh kami pedagang memiliki kesadaran cukup tinggi. Ini yang terpenting peradaban mulai bergerak di Kota Bandung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan, saat ini mini lab food security sudah terdapat di seluruh pasar. Bahkan sejumlah pasar moderen justru menghadirkan alat pengujian secara mandiri.
Gin Gin mengaku juga memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para petugas mini lab di pasar. Sehingga pengujian bisa dilakukan tersendiri di masing-masing pasar dan dilakukan secara berkala.
“Sebanyak 33 pasar secara teknis mempunyai mini lab, jadi mereka bisa melakukan tes sendiri. Ada 7 alat untuk memeriksa kehalalan, kesehatan dan keamanan. Itu bisa dilakukan dengan cepat dalam waktu beberapa menit hasilnya bisa diperoleh,” ujar Gin Gin.
Gin Gin menuturkan, hasil dari pemeriksaan di mini lab ini kemudian dimasukan ke dalam aplikasi bernama e-wasmut. Sehingga pengawasan mutu ini bukan hanya terdokumentasi secara rapih, namun juga terpublikasikan.
“Kemudian dari situ pelaporan hasil sebagai kinerja pemerintah termasuk publik bisa lihat dari hasil pemeriksaan lanjutan itu. Kita punya aplikasi e-wasmut. Jadi satu paket pemeriksaan dilakukan pengawasan ini dianggap jadi satu inovasi,” jelasnya.
Gin Gin mengungkapkan pihaknya juga memiliki Satuan Tugas (Satgas) pemeriksa pangan yang siap terjun ke lapangan. Tim ini berbekal sebuah mobil berisi mini lab mobile serta 5 unit sepeda motor untuk memudahkan pergerakan dan mempercepat respon temuan di lapangan.
“Setiap saat melakukan dan memastikan bahwa pangan yang beredar aman. Kadang kita membeli sampel, seperti kasus jamur enoki. Kita langsung periksa,” katanya.
Mini Lab Food Security milik Pemkot Bandung meraih penghargaan setelah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melalui Tim Panel Independen mengumumkan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan 15 Finalis Kelompok Khusus pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020.
Inovasi terpilih melalui penilaian proposal oleh Tim Evaluasi yang selanjutnya dilakukan FGD Penentuan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan 15 Finalis Kelompok Khusus oleh Tim Panel Independen KIPP 2020.
Inovasi terpilih tertuang pada Surat Pengumuman No: B/153/PP.00.05/2020 tanggal 18 Juni 2020 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dan 15 Finalis Kelompok Khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN, dan BUMD Tahun 2020.
Instansi pemerintah yang masuk daftar Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 terdiri dari 11 kementerian, 9 lembaga, 9 pemerintah provinsi, 42 pemerintah kabupaten, dan 15 pemerintah kota. Sedangkan instansi pemerintah yang berhasil masuk daftar 15 Finalis Kelompok Khusus KIPP 2020 terdiri dari 1 kementerian, 1 lembaga, 3 pemerintah provinsi, 4 pemerintah kabupaten, 4 pemerintah kota, dan 1 BUMN.
Dalam surat tersebut disampaikan bahwa dibuka kesempatan untuk masyarakat memberikan opini, dukungan, atau keberatan terhadap seluruh inovasi pelayanan publik terpilih. Keberatan bisa disampaikan dengan catatan bahwa yang diajukan wajib disertai bukti relevan yang dapat menjadi pertimbangan bagi Tim Panel Independen untuk mengeluarkan inovasi yang bersangkutan dari daftar Top 99 dan 15 Finalis Kelompok Khusus KIPP 2020.
Pengajuan proposal inovasi pelayanan publik melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) berlangsung sejak tanggal 4 Maret hingga 10 Mei 2020. Jumlah proposal inovasi yang terdaftar di Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) berjumlah 3.059 inovasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/mini-lab-food1.jpg)