Tak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal di Jabar, Jumlah Desa Mandiri Naik 3 Kali Lipat Dalam Setahun
Sejak dua tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menitikberatkan pembangunannya untuk memajukan perekonomian dan infrastruktur di kawasan desa
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Peningkatan indikator IDM tidak lepas dari inovasi Jabar bernama Desa Juara. Desa Juara memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).
Dari tiga pilar tersebut turun sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya.
Program-program itu dirancang salah satunya untuk memangkas ketimpangan gap kemiskinan dan digitalisasi pedesaan dengan perkotaan.
Pada 2019, Pemerintah Provinsi Jabar sudah membangun 22 Jantung Desa yang tersebar di beberapa kabupaten. Jantung Desa dibangun untuk mempermudah akses sekolah dan memperbaiki konektivitas antar desa.
Tahun ini awalnya direncanakan 89 jembatan serupa dibangun. Namun akibat refocusing anggaran untuk penanggulangan Covid-19, tahun ini baru dibuatkan Detail Engineering Design dulu.
Di sektor perikanan, 1.039 kolam yang menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai.

Dampaknya, panen naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun. Persentase pendapatan melonjak sekira 30 sampai 100 persen.
"Kami intens mendorong desa untuk bisa mandiri dan terus berinovasi. Dengan kondisi pandemi sekarang, tumbuh kembangnya perekonomian berangkat dari desa," kata Bambang.
"Alhamdulillah, jumlah desa mandirinya itu sudah ada 270 desa mandiri, yang target di dalam RPJMD kita hanya 98 desa di tahun 2020. Ini signifikan. Kemudian alhamdulillah juga sudah tidak ada lagi di Jawa Barat itu yang namanya desa sangat tertinggal, yang ada tinggal desa tertinggal. Jadi strata yang paling rendah di Jawa Barat itu hanya desa tertinggal, jumlahnya juga tinggal sedikit, 121. Sisanya didominasi oleh desa maju dan desa berkembang," katanya.
Sebelumnya dalam kesempatan pidato pada HUT ke-75 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengumumkan kabar baik mengenai peningkatan kemajuan di desa-desa di Jawa Barat tersebut.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, katanya, Jabar berhasil menaikkan Indeks Desa Membangun secara masif.
Jumlah desa berstatus Desa Mandiri atau yang disebutnya sebagai Desa Bintang 5, dari yang hanya 98 tahun lalu naik menjadi 270 Desa Mandiri di tahun 2020.
Peningkatan Indeks Desa Membangun ini ujar Ridwan Kamil, menunjukkan perbaikan luar biasa di Jawa Barat dalam dua tahun terakhir, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun infrastruktur desa.
Sementara prestasi internasional, program Desa Digital yang digulirkan Dinas Komunikasi dan Informatika sukses terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility pada ajang IDC Smart City Asia Pasifik Awards 2020.
Menurut Ridwan Kamil, Desa Digital merupakan penjabaran visi West Java Digital dari semua sektor.