Cerita Bu Cinta: Ridwan Kamil Kecil Disunat Pakai Bambu, Tak Dibius, Ngilu, Sembuhnya Lama
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil waktu kecil disunat pakai bambu atau orang mengenalnya hinis.
Kemudian, sukarelawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan. Jika terjadi reaksi, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis.
"Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis," ucapnya.
Proses uji klinis vaksin COVID-19 fase ketiga ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.
Selain Emil ada Kapolda dan Pangdam
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pangdam/III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi akan menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19, Selasa (25/8).
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Prakasa dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang masuk dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), di Gedung Sate, Jumat (21/8).
"Kami bertiga terjadwal di tanggal 25 ya, tanggal 25 itu hari Selasa, jadi hari Selasa mohon izin Pak Kasad, Pak Wakapolri, kami akan menjadi relawan di sana bersama masyarakat, dan dilakukan penyuntikan vaksin," katanya dalam kesempatan tersebut.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini memohon doa dari Kasad dan Wakapolri, serta masyarakat, supaya proses tersebut berjalan dengan lancar tanpa kendala. Hal ini menurutnya adalah sebuah upaya bela negara untuk mengatasi masalah Covid-19.
"Doakan lancar, karena kalau ada reaksi-reaksi ya kami harus bertanggung jawab dan juga menjadi kesaksian. Tapi sampai hari ini dari ratusan sudah, alhamdulillah lancar," katanya.
Emil mengapresiasi pernyatakan Kasad yang menyatakan pemberian vaksin ini membutuhkan relawan-relawan dari TNI dan Polri supaya pemberian vaksin kepada masyarakat secara massal tidak harus menunggu proses satu tahun, tapi bisa hanya sampai tiga bulan, dengan adanya keterlibatan TNI dan Polri.
"Kami, khususnya saya, Pak Kapolda, Pak Pangdam, akan menjadi relawan minggu depan. Dan kalau Desember lancar, maka Januari sudah bisa diproduksi vaksinnya," katanya. (Sam)