KBM Tatap Muka
Orang Tua Masih Khawatir Anaknya Masuk Sekolah September
Anak bisa saja antar jemput. Tetapi di saat kami sibuk tak bisa menjemput misalnya, terpaksa dia naik angkot. Ini berisiko
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Adityas Annas Azhari
Laporan Wartawan Tribun Jabar. Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Sejumlah orang tua memberikan tanggapan terkait rencana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Kota Tasikmalaya mulai awal September.
"Saya masih khawatir jika anak masuk sekolah. Kami tidak tahu kondisi di luar itu seperti apa. Apakah memang sudah aman atau bagaimana," kata Iis (34), warga Jalan Sukarindik, Kecamatan Indihiang.
Ibu yang memiliki anak SMP ini menyebut risiko yang akan dihadapi anak bukan di lingkungan sekolah. Karena sekolah pasti dibuat seaman mungkin.
"Yang dikhawatirkan justru berada di luar sekolah. Mulai dari berangkat sekolah, pulang sekolah serta kemungkinan anak bermain dulu atau sekadar main ke rumah temannya," ujar Iis.
Hal senada dilontarkan Asep (40), warga Jalan Tanjung, Kecamatan Kawalu. "Anak bisa saja antar jemput. Tetapi di saat kami sibuk tak bisa menjemput misalnya, terpaksa dia naik angkot. Ini berisiko," katanya.
Orang tua lainnya ada pula yang menyatakan kesiapannya mengawal anak jika pelaksanaan KBM tatap muka tetap dilaksanakan awal September.
"Yang dikhawatirkan memang saat anak berada di luar sekolah. Saya pribadi sudah siap antar jemput anak. Yang penting anak bisa sekolah seperti biasa," ujar Andri (35), warga Jalan Ampera, Kecamatan Cipedes.