Fadly Ngantuk Tak Biasa Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Bagaimana Relawan Lain? Ini Pengakuannya
Penyuntikan vaksi Covid-19 pada manusia sudah dilaksanakan pada Senin (10/8/2020) dan Selasa (11/8/2020) di RS Pendidikan Universitas Padjadjaran.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Giri
Ia mengaku tidak merasakan efek apa pun setelah proses penyuntikan.
"Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apa pun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini," ujarnya.
Rohaeni yang datang bersama dua adiknya itu menjelaskan proses penyuntikan.
Wanita berkerudung itu mengatakan proses penyuntikan lancar sejak pagi hingga siang.
"Begitu masuk, kami didaftar dan data dulu. Terus setelah masuk ambil darah dulu. Setelah ambil darah, check up semua. Baru menunggu hasil tes darah. Setelah berhasil, kami bisa langsung vaksin," katanya.
Dia mengatakan, proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, baru dilakukan penyuntikan.

Alasan Menjadi Relawan
Rohaeni mengungkapkan alasan utama berpartisipasi dalam pembuatan vaksin Covid-19 adalah ingin membantu menyukseskan penelitian.
"Yang pasti ingin selesai ini Covid-nya, terus membantu agar masyarakat lainnya percaya kalau vaksin ini tak berbahaya dan tak terjadi apa-apa," kata ibu satu orang anak ini.
Menurutnya, menjadi relawan bermula dari ajakan adik kandungnya yang bekerja di bidang kesehatan. Persisnya Asisten Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil.
Namun, dia juga memperoleh izin dari suaminya yang keseharian bekerja sebagai buruh.
"Disaranin adik, biar ikutan selesaikan masalah Covid-nya, karena sudah dijaga sama pemerintah juga," ujarnya.
Warga yang tinggal di kawasan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, itu menyarankan agar warga lain mau menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19.
"Lebih baik ikutan vaksin ini daripada enggak, sayang kalau misal tidak ikut. Apalagi kalau sudah ikut vaksin bisa mencegah Covid itu masuk ke tubuh," katanya.
Sama seperti Rohaeni, Fadly ingin Covid-19 segera teratasi.