Penyakit Chikungunya

Chikungunya Serang 35 Warga Desa Sukamulya Cianjur, Tak Ada yang ke Rumah Sakit

Iman mengatakan, ada 35 orang warga yang terdata dengan gejala lemas kaki seperti lumpuh disertai dengan demam panas sehari semalam.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
NET
Nyamuk Aedes aegypti penyebab chikungunya 

Sementara Kepala UPT Puskesmas Pasirkaliki dr Deborah Ratu mengatakan, yang berobat ke Puskesmas karena chikungunya hanya enam orang.

Menurut Deborah, pandemi COVID19 menjadi fokus masalah kesehatan saat ini, tetapi penyakit lainnya juga perlu diwaspadai seperti Chikungunya.

Chikungunya adalah penyakit disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk Aedes aegypti dan albopictus, dengan Aedes aegypti sebagai vektor utamanya.

Di Indonesia spesies nyamuk tersebut juga merupakan vektor penular Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, sehingga kasus chikungunya seringkali ditemukan di daerah endemis DBD. 
Chikungunya mempunyai masa inkubasi 2 – 14 hari.

Gejala klinis yang khas untuk chikungunya adalah demam tinggi, mengigil, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut, bintik-bintik merah di kulit terutama badan dan lengan, nyeri sendi.

"Gejala tersebut, selain nyeri sendi mirip dengan gejala demam berdarah dengue. Pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, tidak didapatkan renjatan (syok),' ujar Deborah.

Deborah mengatakan, Chikungunya merupakan penyakit yang bersifat self limiting diseases, artinya penderita dapat sembuh dengan sendirinya.

Siklus hidup nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus lengkap dalam waktu satu minggu atau lebih tergantung suhu, makanan, spesies dan faktor lainnya.

Menurut Deborah, nyamuk dewasa jantan umumnya hanya tahan hidup 6 – 7 hari.

Singkat hidupnya dan makanannya adalah cairan tumbuhan atau nektar, dan nyamuk betina dapat mencapai kurang lebih 2 minggu dan menghisap darah untuk produksi telur - telurnya.

"Umumnya nyamuk betina mempunyai daya terbang sejauh 50– 100 meter, kebiasaan menggigit siang hari saat manusia sedang melaksanakan aktifitas," ujarnya.

Nyamuk ini menyukai habitat untuk berkembangbiak pada air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah.

Chikungunya merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan, misalnya daerah dengan kepadatan hunian yang tinggi, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti dari host (penjamu) seperti perilaku masyarakat misalnya menumpuk barang – barang bekas sehingga air tergenang dan dapat menjadi habitat perkembangbiakan nyamuk serta daerah yang angka bebas jentik masih rendah.

Angka bebas jentik (ABJ) adalah persentase rumah atau bangunan yang bebas jentik, dihitung dengan cara jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik dibagi dengan jumlah seluruh rumah yang diperiksa dikali 100%. Yang dimaksud dengan bangunan antara lain perkantoran, pabrik, rumah susun, dan tempat fas

ilitas umum yang dihitung berdasarkan satuan ruang bangunan/unit pengelolanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved