Ribuan Orang yang Ingin Daftar Dana Hibah Padati Gedung Senbik, Datang Sebelum Loket Dibuka

Ribuan orang memadati Gedung Senbik di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, untuk mendapatkan dana hibah Rp 2,4 juta, Rabu (12/8).

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
Tribun Medan
Ilustrasi dana hibah. Ribuan orang memadati Gedung Senbik, Kota Bandung, Rabu (12/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan orang memadati Gedung Senbik di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, untuk mendapatkan dana hibah Rp 2,4 juta, Rabu (12/8).

Kepala Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, mengatakan, antrean terjadi karena loket belum buka.

"Warga datang bersamaan ketika loket belum buka, bertumpuk di pintu gerbang. Tapi setelah loket buka, antrean tak ada lagi," ujar Atet melalui sambungan telepon, Rabu (12/8/2020).

Atet mengatakan, pendaftaran dana hibah untuk pemulihan ekonomi semula melalui online. Namun peminatnya hanya 500 hingga 800 orang, sedangkan kuotanya mencapai 75 ribu .

Untuk membantu warga yang tidak sempat online, dibuka offline. Baru tiga hari pembukaan, peserta membeludak.

"Semula pendaftaran di Kantor KUKM Jalan Kawaluyaan, tapi peserta semakin membeludak makanya hari ketiga dipindah ke Senbik Jalan Soekarno Hatta," ujar Atet.

Menurut Atet, kerumunan hanya terjadi saat loket belum buka. Warga berkumpul di pintu gerbang. Tapi setelah loket buka tak ada kerumunan karena orang hanya mengambil formulir dan mengembalikan formulir.

Atet mengatakan, kouta Kota Bandung yang dapat bantuan 75 ribu pengusaha kecil yang tidak memiliki badan hukum dan belum mendapat bantuan sosial.

"Pendaftar offline yang datang langsung sehari mencapai delapan ribu orang. Diprediksi besok, lusa, semakin banyak," ujar Atet.

Menurut Atet, untuk menjaga protokol kesehatan pihaknya akan mengatur agar tidak ada antrean berdesakan.

"Untuk pengambilan formulir bisa di kantor kelurahan, sedangkan pengembalian ke kantor KUKM dengan menyerahkan persyaratan," ujar Atet.

Untuk pengembalian formulir tak ada verifikasi, langsung dikumpulkan dulu agar tak ada antrean.

"Adanya antrean di Jalan Soekarno Hatta dan Kantor KUKM, kami ditegur pimpinan," ujar Atet.

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, yang menjabat Ketua Harian Gugus Tugas Covid Kota Bandung mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan, jaga jarak, jangan sampai ada antrean apalagi berkerumun.

"Jangan sampai ada klaster baru Covid di Kota Bandung, makanya protokol kesehatan wajib dilaksanakan, pakai masker, jaga jarak, dan selalu cuci tangan," pinta Ema. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved