Kasus Positif Corona di Vietnam Melonjak, Peneliti Bingung dari Mana asal Virus

Tetapi pada akhir Juli, Da Nang menjadi episentrum wabah virus corona, yang sumbernya membingungkan para ilmuwan

Editor: Ravianto
AFP/BACH DUONG
Pekerja medis memasuki area isolasi untuk mengunjungi dua pasien yang diduga terinfeksi virus baru corona, di Rumah Sakit Cho Ray di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Kamis (23/1/2020). Hingga saat ini, sudah 12 negara di berbagai belahan Bumi yang positif mengumumkan terdampak virus corona yang dilaporkan sudah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China. 

Sebagian besar negara yang mengira mereka telah mengendalikan pandemi telah mengalami lonjakan kasus, katanya.

Ia merujuk ke daftar panjang termasuk Spanyol, Australia dan Hong Kong.

"Seperti gelombang pertama, Vietnam telah merespons dengan cepat dan kuat."

Sekitar 80.000 pengunjung di Danang - banyak dari mereka berpikir bahwa penyakit itu telah diatasi - diterbangkan kembali ke tempat asal segera setelah kasus baru muncul.

Kota pelabuhan bersejarah itu pun segera ditutup untuk pengunjung dan aturan karantina wilayah menyeluruh diterapkan di sana.

Lonjakan kasus di Vietnam menunjukkan bahwa "begitu ada sedikit celah dan virus masuk, virus itu dapat menyebar begitu cepat," kata Prof Toole.

Ilmuwan dan peneliti di seluruh negeri berlomba untuk mencari tahu persis bagaimana hal itu terjadi.

Di Hanoi Prof Rogier van Doorn, direktur Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford, mengatakan sumber wabah terbaru ini masih menjadi "misteri besar".

Timnya bekerja dengan pemerintah dalam program penyakit menular dan beberapa di antara para ilmuwan fokus pada apa yang disebutnya "pekerjaan detektif genetik" - pengurutan virus yang dapat membantu menjelaskan "rantai penularan. Dari siapa atau dari mana virus itu berasal".

Namun, sejauh ini tidak ada yang tahu bagaimana kasus baru pertama di Da Nang - seorang pria berusia 57 tahun yang dikenal sebagai pasien 416 - bersentuhan dengan virus corona.'

Kesenjangan pengetahuan memungkinkan timbulnya beberapa spekulasi.

Media lokal memuat laporan yang menunjukkan wabah terbaru mungkin disebabkan oleh jenis virus yang lebih ganas. Yang lain mengatakan kasus baru mungkin terkait dengan kasus penyelundupan orang di sepanjang perbatasan Vietnam-China.

Tetapi belum ada bukti yang menunjukkan jenis virus yang lebih mematikan atau para migran lah yang telah membawa virus ke negara itu.

Kebanggaan nasional

Kemungkinan, kata para peneliti, bahwa virus tidak terdeteksi selama bulan-bulan saat tidak ada kasus yang dilaporkan, mungkin karena ada kasus tanpa gejala di masyarakat.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved