Ridwan Kamil Ungkap Alasan Ingin Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19 dari Tiongkok, Saat di Indramayu

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan alasannya ingin menjadi relawan untuk uji vaksin Covid-19 dari negara Tiongkok.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR / MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Menurut dia, setelah mendapat suntikan pertama, relawan diperbolehkan beraktivitas seperti biasa, bahkan bepergian ke luar daerah. Sebab, kata dia, vaksin ini sama halnya dengan vaksin untuk anak-anak atau vaksin umrah pada umumnya. 

"Kalau orang sehat disuntik vaksin mau kemana-mana juga boleh. Anak-anak juga kan sudah divaksin itu jalan kemana-mana tidak masalah. Cuma, pada waktu disuntiknya harus dalam keadaan sehat," katanya. 

Selain itu sehat, kata dia, relawan itu diutamakan warga yang berdomisili di Kota Bandung. Sebab, relawan tersebut akan disuntik vaksin tiga kali dan dipantau oleh tim dokter. 

"(Bepergian) boleh, kan, kita pakai telepon (pemantauan). Cuma dia harus orang Bandung, penduduk Bandung, karena dia nanti pulang ke Bandung. Selama penelitian dia akan dipantau diambil darah kemudian pada akhir penelitian diambil darah lagi," ucapnya. 

Erick Tohir Pastikan Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Saat ini, kata dia, baru ada 500 relawan yang mendaftar. Total, dibutuhkan sekitar 1.620 relawan untuk uji vaksin ini. Rencananya, pada 11 Agustus akan dilakukan penyuntikan pertama. 

"Masih akan bertambah (relawannya). Nanti tanggal 11 mulai jalan full penyutikan pertama secara umum. Sekarang masih pelatihan untuk petugas, karena tidak bisa sembarangan ada aturan administrasinya harus jelas," katanya. (Tribunjabar.id/Nazmi Abdurahman)

Selain China, Dua Negara Ini Juga Akan Kirim Vaksin Covid-19 ke Indonesia

Setelah Ridwan Kamil, Wali Kota Cimahi Juga Ngaku Siap Jadi Relawan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dikabarkan bersedia menjadi relawan untuk disuntik vaksin Covid-19 buatan China.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna juga mengaku siap disuntik vaksin Covid-19 buatan China itu.

"Insya Allah ada rencana, kalau badan sehat, saya bersedia," kata Ajay di Leuwigajah, Kota Cimahi, Rabu (5/8/2020).

Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi mengatakan relawan uji vaksin usianya maksimal 50 tahun. Sementara, Ajay tahun ini di Bulan Desember sudah berusia 54 tahun.

"Maksimal 50 tahun, saya baru 31 tahun, jadi terlalu muda," kata Ajay M Priatna sembari bergurau.

Akhir 2020, Bio Farma Diyakini Mampu Produksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 250 Juta Dosis/Tahun

Pratiwi menambahkan, bahwa untuk menjadi relawan, pendaftarannya dilakukan secara daring. Hingga saat ini, Ia mengatakan belum ada relawan untuk uji vaksin dari Warga Kota Cimahi.

Berdasarkan referensi yang diperoleh Tribun Jabar dari berbagai sumber, bahwa peserta uji vaksin dibatasi usianya yaitu usia 18-59 tahun, tidak memiliki kelainan atau penyakit kronis, bukan wanita hamil atau berencana hamil, dan berdomisili di Bandung.

Pendaftaran dibuka sejak 27 Juli 2020 hingga 31 Agustus 2020. (Tribunjabar.id/ Daniel Andreand Damanik)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved