TKW asal Desa Sukareja Balongan Hilang di Suriah, Komunikasi Terakhir Bilang Sedang di Bunker

Sayati melanjutkan, saat menelepon itu Suniroh Binti Warda diketahui tengah bersembunyi di bungker melindungi diri.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
tribunjabar/handika rahman
Eri Andika saat memegangi foto ibunya yang merupakan seorang TKW ilegal di Negara Suriah saat ditemui di kediamannya di Desa Sukareja Blok Karanganyar, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Selasa (4/8/2020) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Hilangnya Suniroh Binti Warda di negara Suriah menimbulkan kekhawatiran pihak keluar, termasuk para tetangga.

Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Sukareja Blok Karanganyar, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu itu dikabarkan menghilang sejak tahun 2011 lalu.

Tetangga Suniroh Binti Warda, Sayati (38) mengatakan, kabar terakhir yang didapat adalah saat TKW yang diperkirakan berusia 35 tahun itu mendadak menelepon dirinya.

"Katanya lagi sembunyi lagi perang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediaman Suniroh Binti Warda, Selasa (4/8/2020).

Sayati melanjutkan, saat menelepon itu Suniroh Binti Warda diketahui tengah bersembunyi di bunker melindungi diri.

Ia juga menangis dan berbicara tidak karuan di telepon.

"Kecil banget suaranya waktu itu, ngomongnya juga tidak jelas," ujar dia.

Semenjak saat itu, kabar dari Suniroh Binti Warda hilang dan tidak diketahui lagi keberadaannya bagaimana.

Tidak diketahui secara pasti apakah Suniroh Binti Warda masih hidup atau tidak.

Suniroh Binti Warda sendiri diketahui berangkat ke Negara Suriah melalui jalur ilegal. Ia diberangkatkan oleh seorang sponsor asal Jatibarang.

Alasan ekonomi pasca-bercerai dengan suaminya diketahui menjadi alasannya nekad berangkat ke Negara Suriah.

Padahal di sana diketahui tengah terjadi perang saudara berkepanjangan.

"Sponsornya orang Jatibarang, tapi keluarga tidak ada yang tahu, tidak ada kontak sama majikannya juga," ujar dia.

Anak Suniroh Binti Warda, Eri Andika masih berharap ibunya itu bisa segera pulang. Ia mengaku sangat khawatir dan sedih.

Mengingat kondisi negara Suriah yang merupakan negara perang.

Di sana terjadi perang saudara yang berkepanjangan bahkan sampai dengan sekarang.

"Di sana kan perang terus, khawatir. Kepikiran terus," ujar dia.

Keluarga Sudah Minta Tolong KBRI Damaskus

Suniroh Binti Warda seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Sukareja, Blok Karanganyar, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu dikabarkan hilang di Suriah.

Sejak tahun 2011, keberadaan wanita yang diperkirakan berusia 35 tahun itu hilang tanpa kabar sama sekali.

Pihak keluarga pun sudah berusaha mencari keberadaan Suniroh Binti Warda hingga melaporkannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus Suriah, namun hingga saat ini keberadaannya belum diketahui.

Anak Suniroh Binti Warda, Eri Andika (17) mengatakan, tidak mengetahui secara pasti kondisi ibunya tersebut.

Pasalnya, saat ditinggal pergi ia baru berusia 7 tahun.

 Sambut HUT RI ke-75 atau Hari Kemerdekaan Indonesia, Ini 20 Quotes Soekarno,Cocok Dipasang di Medsos

"Dikasih tahunya ibu itu kerja ke Suriah," ujarnya kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/8/2020).

Eri Andika merupakan anak semata wayang pasangan Suniroh Binti Warda dan suaminya Suratno. Namun, hubungan keduanya sudah lama bercerai.

Hal ini yang melandasi Suniroh Binti Warsa nekat menerima tawaran dari sponsor asal Kecamatan Jatibarang untuk berangkat ke Suriah melalui jalur ilegal.

Selama ditinggal ibunya, Eri Andika diasuh oleh kakek dan neneknya. Namun, keduanya kini sudah meninggal dunia.

Kini, ia diasuh oleh kedua pamannya di rumah kecil tersebut.

Status kedua pamannya yang sama-sama seorang duda memutuskan untuk merawat Eri Andika pasca-meninggalnya kakek dan nenek yang selama ini merawatnya.

Eri Andika bahkan harus merelakan mimpinya melanjutkan sekolah ke jenjang SMA setelah lulus SMP karena faktor ekonomi.

 Modifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R, Knalpot Racing Seharga dengan Nmax

"Kalau makan alhamdulillah ada paman yang ngasih, bapak juga kadang suka ngasih jajan, tapi bapak tinggalnya di Desa Sukaurip di sana," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved