Belajar Secara Tatap Muka di Sejumlah Sekolah di Garut Mulai Pertengahan Agustus 2020
Rencana belajar secara tatap muka mulai disiapkan SMAN 6 Garut. Pihak sekolah menyebut masih
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Rencana belajar secara tatap muka mulai disiapkan SMAN 6 Garut. Pihak sekolah menyebut masih menunggu instruksi dari Pemprov Jabar untuk memulai sekolah tatap muka.
SMA/SMK sederajat akan jadi yang pertama untuk melaksanakan sekolah tatap muka. Selain itu, sekolah tersebut harus masuk ke dalam zona hijau.
Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Asep Suryana, mengatakan informasi yang didapatnya sekolah tatap muka bisa dimulai pada 14 Agustus. Namun keputusan resminya masih menunggu dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut.
Asep menyebut, pihaknya tengah menyiapkan sarana untuk sekolah tatap muka sesuai protokol kesehatan. Utamanya penyediaan tempat cuci tangan bagi para siswa.
"Kami menunggu rencana dari KCD untuk pelaksanaannya supaya ada izin dan resmi. Tapi informasinya, sekitar tanggal 14 Agustus," ujar Asep saat dihubungi, Senin (3/8/2020).
• Tampil Impresif di Persib Bandung dan Timnas, ini Kebiasaan Febri Hariyadi Sebelum Bertanding
Menurutnya, adaptasi kebiasaan baru (AKB) perlu diterapkan saat tatap muka diberlakukan. Dari jumlah siswa sebanyak 1.200, Asep menambahkan tak akan sekaligus masuk sekolah.
Pihaknya akan membagi siswa ke beberapa kelompok untuk bisa belajar tatap muka di sekolah yang berada di Kecamatan Tarogong Kidul itu. Namun teknisnya juga masih dirancang menunggu keputusan dari KCD.
"Tatap muka tak sekaligus dilakukan tapi dibagi-bagi dulu selama 14 hari. Kalau ternyata aman, baru nanti diperpanjang lagi. Melihat kondisinya dulu," ucapnya
Rencananya saat sekolah tatap muka nanti, hanya ada maksimal 18 siswa setiap kelasnya. Bahkan jumlah siswa per kelas bisa jadi lebih sedikit.
Para siswa juga diharuskan menggunakan masker dan akan dilakukan pengecekan suhu tubuh saat datang ke sekolah.
"Normalnya kan satu kelas itu ada 36 siswa. Tapi sekarang sepertinya hanya 18 atau kurang. Di kami ada 36 kelas yang bisa dipakai," katanya.
• Kisah Penangkapan Bung Karno serta Kesehariannya di Penjara Banceuy dan Sukamiskin
Asep menambahkan, pihaknya masih membenahi protokol kesehatan di sekolah. Saat sekolah diizinkan untuk dibuka, pihaknya harus sudah siap dengan protokol kesehatan.
"Siswa juga tidak setiap hari masuk. Nanti dibagi-bagi, bisa jadi seminggu sekali atau tiga kali. Lihat nanti perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, mengatakan, akan segera melakukan pemeriksaan kesiapan sekolah untuk melaksanakan tatap muka. Di Garut, terdapat 27 kecamatan yang masuk dalam zona hijau untuk melaksanakan sekilah tatap muka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kegiatan-mpls-di-smp-n-1-majalengka-senin-1372020.jpg)