Bupati Minta Warga Tidak Ambil Ikan di Situ Gede Kota Tasik dengan Cara Dijaring

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sebanyak 350 ribu benih ikan ditebar di objek wisata Situ Gede, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/7/2020). Benih ikan yang ditebar adalah nila gift, patin, tawes dan nilem.

Rata-rata ikan itu usia satu bulan, dan diharapkan dalam waktu empat bulan sudah bisa dipanen.

"Ini program rutin tahunan, menanam ikan di Situ Gede. Selain untuk mengembangkan sisi objek wisatanya, juga untuk dimanfaatkan warga," kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman.

Budi mengingatkan warga untuk tidak mencari ikan dengan cara dijaring karena khawatir ikan-ikan benih ikut terjaring.

"Lebih baik dipancing. Kan lebih asyik dipancing karena ada unsur rekreasinya atau atraksi wisatanya. Kalau dijaring, sayang baru ditanam sudah terjaring," ujar Budi.

Situ Gede seluas 47 hektare selama ini selain menjadi objek wisata juga sebagai wahana memancing warga. Namun tak sedikit yang menggunakan jaring.

• Guru di Sumedang yang Mengajar di Sekolah yang Kecamatannya Masuk Zona Hijau Akan Swab Test

"Yang suka menggunakan jaring itu dari luar daerah. Kalau bisa Wali Kota mengeluarkan aturan tidak boleh mengambil ikan dengan menggunakan jaring," kata Dedi (46), warga setempat.

Ia menduga kelangkaan ikan di Situ Gede akibat proses pengambilan dengan dijaring. "Banyak juga yang memakai jaring. Tapi kami tidak bisa mencegahnya. Kalau ada aturannya, barulah kami berani menegur," ujar Dedi.

• Ada Berita Berbahasa Sunda Tayang di Televisi Korea Viral, Ini Fakta Sebenarnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mengatakan, penanaman ikan di Situ Gede baru bisa dilakukan saat ini.

"Sekarang ini memang menghadapi musim kemarau. Tapi air situ tidak sampai kering. Masih ada untuk ribuan ikan bertahan hidup," ujar Tedi. (*)