Penyaluran Bansos Provinsi Jabar Tahap Kedua Rampung, Jauh Lebih Cepat dari Tahap Pertama

Bansos Provinsi Jawa Barat Tahap II akhirnya selesai tersalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Jawa Barat, sesuai target yang ditetapkan

Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, saat di Kantor Bupati Majalengka, Rabu (22/7/2020> 

Perbedaan juga terlibat dari jumlah retur paket sembako yang dikembalikan pun lebih sedikit. Tercatat 4.248 paket yang diretur atau 0,30 persen, sedangkan pada tahap pertama dari 1,7 juta paket jumlah retur sebanyak 3,5 persen atau 62.000 paket.

“Kami memastikan penyaluran bansos tahap kedua relatif berhasil dibanding tahap pertama dari segi waktu penyakuran maupun jumlah retur barang yang dikembalikan,” ujarnya.

Meski demikian, mereka tetap akan melakukan evaluasi terhadap penyaluran bansos tahap kedua tersebut. Senin ini, kata dia, pihaknya akan melakukan rekonsiliasi dengan kota kabupaten, Bulog dan PT Pos.

"Laporan kendala tahap kedua, kita belajar dari tahap pertama terutama data, kami sudah lakukan pemadanan sampai 25 tahapan karena ternyata ada KRTS yang nyatanya balita, ada anggota DPRD, ada TNI Polri dan pensiunan. Pensiunan tidak boleh menerima meski uang pensiunan kecil tapi ada pendapatan bulanan, bansos ini kami arahkan untuk miskin baru," katanya.

Pemprov Jabar sendiri sudah melakukan cleansing data hingga 25 tahap sehingga keluar angka KRTS yang ditetapkan melalui Kepgub yaitu 1.392.407 keluarga. Kemudian PT Pos melakukan verifikasi, dan keluar angka nominatif 1.385.264 keluarga karena dari data Kepgub masih ada alamat yang tidak jelas sehingga tidak bisa dilakukan pengantaran paket sembako.

Selanjutnya, untuk tahap ketiga, kata Dudi, sudah mulai dibahas sambil menunggu hasil evaluasi menyeluruh dari tahap kedua.

Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar Mohammad Arifin Soedjayana menyatakan sempat terjadi keterlambatan akibat kendala pendataan penerima bansos, khususnya di awal penyaluran bansos.

"Tapi pihak Bulog sendiri telah menyelesaikan dropping paket bansos untuk kemudian disalurkan oleh PT Pos. Karena sempat terlambat dropping selama dua hari, PT Pos pun meminta waktu tambahan dua hari hingga tanggal 24 atau 25 Juli 2020," katanya.

Dia menilai capaian penyaluran paket bansos Provinsi Jabar tahap II ini jauh lebih baik dibandingkan tahap I pada April lalu yang memakan waktu hingga 65 hari. Bahkan, berdasarkan hasil evaluasi, jumlah paket bansos yang dikembalikan atau retur hanya 1.745 paket.

"Retur itu 0,12 persen, tahap pertama 3,5 persen sedangkan DTKS 2,5 persen retur-nya. Adapun retur karena alamat tidak lengkap, meski sudah di-cleansing. Tapi lainnya pada tahap dua ini lebih baik dan lebih bagus dari tahap pertama," tuturnya.

Rencana penyaluran paket bansos tahap III masih dalam kajian, mulai komoditi paket bansos hingga kemungkinan penyaluran bansos diperpanjang karena pandemi COVID-19 belum dapat diprediksi kapan berakhir.

"Rapat dengan dewan ada keinginan seperti provinsi lain, bansos diperpanjang tapi jumlah paket dikurangi, tapi hal itu belum diputuskan," katanya. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved